Siapa pun yang menulis pasti melakukannya dengan gaya tertentu sebagai bentuk literasi bebas dan ekspresi batinnya | Ino Sigaze.
Dalam seni berliterasi, seseorang selalu melukiskan kenangan hidupnya. Ternyata, literasi dan kenangan tidak dapat dipisahkan.
Hubungan keterkaitan inilah yang mendorong saya untuk menulis kembali pesan dari kenangan November 2023.
Tulisan ini lebih merupakan eksplorasi jejak kehidupan dengan tujuan agar momen-momen indah dapat dilihat kembali dengan makna dan pesannya.
Menatap kembali hari-hari yang telah lewat tidak selalu berarti membongkar luka, melainkan lebih pada mengangkat serpihan perjumpaan yang terlewatkan dari gelombang refleksi dan penemuan makna.
Mengapa orang perlu menulis kembali kenangannya? Ada beberapa alasan berikut:
1. Dalam kenangan terdapat pesan indah untuk masa depan.
Saya teringat peribahasa Jerman, "Die Vergangenheit ist ein Licht am Eingang der Zukunft aufgestellt, um einen Teil der Zukunft aufzuhellen" -- "Masa lalu adalah cahaya yang ditempatkan di pintu masuk masa depan untuk menerangi sebagian masa depan." Samuel Gottlieb Brde.
Peribahasa ini berasal dari pengalaman, di mana kata-kata bijak sering kali muncul dari orang yang memeriksa kembali pengalaman hidupnya.
Dari masa lalu, seseorang memperoleh penerangan dan pemahaman tentang apa yang baik dan penting saat memasuki pintu masa depannya secara lebih pasti dan berkualitas.
Oleh karena itu, merefleksikan kembali gambar-gambar dari perjumpaan harian dengan alam dan manusia adalah bagian tak terpisahkan dari membongkar pesan bijak masa lalu untuk mencapai masa depan yang cerah dan pasti.