Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Memilih Caleg dengan Bijak dan Cerdas: Tiga Pendekatan Terbaik untuk Masyarakat

Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-Meski belum memasuki masa kampanye, baliho dan poster partai politik maupun tokoh partai politik mulai banyak menghiasi ruang-ruang publik, seperti di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (10/3/2023). (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Cara cerdas dalam memilih calon legislatif (caleg) bukan hanya berdasarkan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, melainkan juga berdasarkan kehidupan dan budaya masyarakat | Ino Sigaze.

Atmosfer politik semakin memanas seiring dengan mendekatnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kenyataan ini menjadi alasan yang masuk akal ketika kita berbicara tentang cara cerdas dalam memilih caleg.

Topik pilihan ini sangat relevan sebagai bagian dari upaya pendidikan politik masyarakat. Masyarakat kita sangat memerlukan berbagai pendekatan yang berorientasi pada pendidikan politik.

Pendidikan politik kepada masyarakat sangat penting, mengingat pesta demokrasi telah berulang kali diselenggarakan, namun masih banyak masyarakat kita yang belum sepenuhnya memahami cara-cara memilih caleg.

Tulisan ini lebih menyoroti cara cerdas dalam memilih sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat. Ada beberapa pendekatan yang diperlukan agar cara cerdas ini dapat terwujud.

Memilih caleg dengan bijak dan cerdas: tiga pendekatan terbaik untuk masyarakat | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

1. Bukan hanya melihat rekam jejaknya, tetapi juga melihat latar belakang keluarganya. 

Rekam jejak politik umumnya muncul setelah seseorang mengalami berbagai perjuangan dalam hidupnya, terutama dalam lingkungan keluarganya. 

Seorang caleg memiliki masa lalu yang mencerminkan perjuangannya demi kesejahteraan hidup. Dalam konteks ini, latar belakang perjuangan hidup seorang caleg sangat menentukan arah karier politiknya. 

Apakah politiknya berorientasi pada kesejahteraan bersama atau hanya pada kepentingan dirinya sendiri.

Caleg yang pernah mengalami kesulitan hidup, berjuang keras untuk memperoleh pendidikan, mungkin akan lebih peduli terhadap kepentingan orang lain serta mendukung pendidikan dan kesejahteraan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline