Siapa saja yang hendak melakukan tindakan investasi, termasuk investasi yang dijamin pemerintah seperti SBN, perlu tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan perspektif yang mendukung masa depan dan kemandirian ekonominya.
Topik pilihan Kompasiana kali ini kembali menantang nalar dan daya kreativitas masyarakat Indonesia untuk lebih maju lagi dalam memperkuat kemandirian ekonomi.
Tidak dapat disangkal bahwa media sosial saat ini sedang ramai membicarakan tentang Surat Berharga Negara (SBN). Namun, di sisi lain, isu-isu ini membuat masyarakat Indonesia menjadi sangat gelisah.
Terdapat dilema yang samar-samar antara merespons dengan cepat pola penawaran investasi dari pemerintah, tetapi juga ada keraguan yang dimiliki masyarakat dalam memahami dunia SBN. Kemandirian ekonomi tidak bisa diperoleh begitu saja tanpa adanya strategi jitu di baliknya.
Tulisan ini mencoba menjelaskan prinsip dan langkah-langkah konkret apa yang perlu diketahui agar masyarakat tidak terhantui oleh Fomo dan terburu-buru terlibat dalam investasi tanpa pemahaman yang baik.
Berikut ini 5 prinsip dan perspektif yang perlu diketahui sebelum melakukan tindakan investasi SBN:
1. Prinsip pengetahuan dasar tentang SBN dan rasa aman
Surat Berharga Negara (SBN) adalah produk investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan jaminan keamanannya secara resmi oleh pemerintah Republik Indonesia kepada setiap investor yang terlibat di dalamnya.
Pemahaman dasar seperti itu saja sebenarnya sudah memberikan rasa aman kepada masyarakat. Mengapa rasa aman itu sangat penting?
Kita tahu bahwa dunia sedang marak dengan model investasi online yang pada akhirnya tidak memberikan pertanggungjawaban hanya dengan alasan aplikasi yang digunakan untuk komunikasi dan transaksi telah dihapus.
Nah, dari konteks seperti itu, kemunculan model alternatif SBN sebenarnya sangat strategis untuk memberikan semangat baru kepada masyarakat dalam dunia investasi.
Namun, sebagai orang masyarakat biasa, masih ada pertanyaan, seperti apa jaminan rasa aman itu? Pasalnya, korupsi bisa saja terjadi di mana-mana, baik itu di lembaga swasta maupun pemerintah.