ASEAN akan menjadi nama mata uang terbaru di dunia yang akan memenuhi harapan negara-negara ASEAN dalam sistem pembayaran dan konektivitasnya. Mungkinkah Bank Indonesia menjadi pintu gerbang untuk perubahan itu?
Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dalam forum KTT ASEAN di Labuan Bajo baru-baru ini menggagas tentang sistem pembayaran dan Konektivitas mata uang di negara-negara Asia Tenggara.
Gagasan brilian ini perlu dibicarakan lebih jauh lagi dalam agenda KTT ASEAN berikutnya. Keseriusan Indonesia untuk mewujudnyatakan gagasan tentang sistem pembayaran itu tentu saja didukung oleh Bank Indonesia.
Dalam kaitan dengan gagasan tentang sistem pembayaran di ASEAN itulah, beberapa perspektif ini bisa menjadi alternatif gagasan selanjutnya baik oleh negara-negara di Asia Tenggara umumnya dan Bank Indonesia secara khususnya.
Nama Mata Uang Negara-negara di Asia tenggara: ASEAN
Kesatuan negara-negara ASEAN sebagaimana dinyatakan Jokowi sebagai satu keluarga besar perlu dibuktikan secara lebih konkret lagi.
Ide konkret yang bisa didiskusikan lebih lanjut adalah tentang nama mata uang Asean. Asean bukan saja soal Asia Tenggara dalam Association, tetapi bisa menjadi satu nama mata uang "ASEAN".
Ada 3 alasannya, mengapa "ASEAN" bisa menjadi nama mata uang negara-negara di Asia Tenggara:
1. Nama ASEAN itu adalah identitas bersama kita Negara-negara di Asia Tenggara
Nama mata uang Asean sangat cocok dengan kerinduan bersama negara-negara ASEAN. ASEAN akan menjadi mata uang bersama yang bisa dipakai sebagai sistem pembayaran di 10 negara di Asia Tenggara.
Nama bersama "ASEAN" akan otomatis menjadi identitas bersama. Identitas bersama itulah yang menjadikan kita lebih merasakan kesatuan dan perjuangan yang sama di tengah terpaan krisis global saat ini.