Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Menyukai Tanpa Memetik dan Memilikinya

Diperbarui: 3 April 2023   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyukai tanpa memetik dan memilikinya | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Pagi ini mata saya terjebak pada kembang di taman dekat biara. Berat rasanya untuk hanya sekedar menatap sebentar, lalu pergi meninggalkannya.

Apalagi pergi tanpa meninggalkan kenangan wajahnya. Desakan dan bisikan suara dari kedalaman kalbu begitu kuat datang ke hati dan pikiran saya.

"Ayolah sekarang buatkan beberapa foto di saat kembang itu sedang mekar! " begitu katanya. 

Tak sanggup menolak. Beberapa langkah berbalik arah ditempuh menuju taman kecil itu untuk menyimpan kenangan bersamanya.

Semula saya hanya mengagumi keindahannya. Namun, ketika batin saya puas dengan keindahannya, muncul pikiran bahwa mengapa keindahan yang sama tidak saya bagikan kepada orang lain?

Dari pikiran itulah, saya coba mengirimkan bunga yang belum saya ketahui namanya itu kepada beberapa orang dan beberapa grup whatsapp.

Reaksi mereka berbeda-beda, namun semuanya positif.  Ada yang menulis begini, "Wow indah sekali; kembang apa itu namanya ya?; Oh indah sekali".

Entah kenapa, keindahan itu selalu menggoda imajinasi. Anehnya, saya baru sadar tentang godaan terbesar dari keindahan itu sendiri.

Tapi, sudahlah, tidak perlu juga menyesal. 

Dari godaan pada imajinasi itulah, saya coba mengungkapkannya dalam barisan kata-kata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline