Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Kekayaan Bukan untuk Dipamerkan, tapi Untuk Dimaknai

Diperbarui: 21 Maret 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi orang kaya yang mendapatkan kekayaan dari berinvestasi properti. (iSTOCK/Deagreez)

Kekayaan itu bukan untuk dipamerkan, tetapi untuk dimaknai | Ino SIgaze. 

Arus kemajuan teknologi komunikasi dan media sosial telah mengubah mentalitas kebanyakan orang.

Mental suka pamer kekayaan sudah menjadi trend baru saat ini.

Ada kepuasan batin yang muncul tanpa konfrontasi dan kritik langsung dari orang yang melihat tentang pamer sesuatu di media sosial.

Pamer sesuatu di media sosial tidak selamanya buruk, karena orang harus melihat secara lain konteks dan motivasi seseorang yang memamerkan sesuatu itu atau kekayaannya.

Memamerkan foto saat makan bersama dengan seorang teman yang sudah lama tidak bertemu misalnya, sebetulnya bagi orang yang memamerkan itu adalah momen indah yang patut dikenang dan bukan untuk maksud lainnya.

Justru dari pamer foto itu teman-teman yang lain terpanggil untuk mengenang kembali masa lalu. Dan sungguh dalam hal ini pamer itu menjadi sesuatu yang sangat positif dan indah.

Pamer kekayaan yang bisa dimengerti

Pamer kekayaan karena hasil perjuangan dan kerja keras sendiri yang memang datang dari hasil keringat sendiri, bagi saya itu hal yang wajar.

Pamer kekayaan dari orang dengan latar belakang kerja keras, itu adalah sebuah motivasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline