Ciptakan slow living yang kreatif, maka ide tulisan Anda akan tetap menarik dan mengalir | Ino Sigaze.
Ternyata hidup itu ada yang namanya titik jenuh. Pada titik itu, saya hanya ingin menarik diri dari kenyataan hidup yang serba cepat, serba direncanakan, serba online, serba penuhi prinsip dengan resolusi-resolusi.
Dalam kesadaran penuh sejenak menarik diri dari keramaian hidup dan rentetan artikel setiap hari. Rupanya saat pause itu sama seperti seseorang melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan mobil.
Pada jarak tertentu orang perlu berhenti sejenak menarik nafas, menggerakan bahu, melihat-lihat pemandangan, menarik sebatang cigarette, menikmati seteguk air, hingga pergi ke toilet.
Barangkali orang tidak menyadari hal ini, sebenarnya tubuh manusia membutuhkan energi juga, sama seperti mesin mobil yang kepanasan saat berjalan 700 km, demikian juga tubuh manusia lelah, jika berjam-jam duduk dengan mata membelalak tanpa pejam.
Dalam alur pengalaman keterbatasan manusia seperti itulah, saya melihat bahwa yang namanya slow living itu sangat penting. Hidup santai tidak sama dengan hidup malas. Karena saat orang slow living, orang bisa saja menjadi kreatif.
Sejak kemarin saya mencoba menulis satu artikel kecil dengan tema yang saya suka maupun tema yang ditawarkan kompasiana, eh ternyata tidak sanggup untuk menyelesaikannya. Alasannya baru beberapa kata terasa kepala sudah lelah.
Kelelahan karena banyak hal seperti pekerjaan, karena rencana masa depan, bahkan karena memikirkan keadaan keluarga dan teman. Semuanya menyatu ke dalam pikiran yang mendatangkan lelah.
Lalu apa yang mesti saya lakukan?
Pertama, slow living, tapi kreatif. Cara dan gaya baru ini merupakan langkah eksperimen perdana ketika lelah dan jenuh menghampiri hari-hari ini.
Sambil duduk pangku kaki, menatap ke jendela luar, lalu menerima kenyataan kendaraan yang lalu lalang tanpa henti. Saya mencoba menulis dengan menggunakan hp.
Ya, santai banget. Belajar hidup santai tapi saya bisa menulis. Itulah yang bisa saya namakan slow living, tapi kreatif.
Kedua, santai tapi kreatif itu bisa memupuk idee yang lebih mengalir.