Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

4 Alasan Mengapa Isu Ijazah Palsu Jokowi Tidak Kunjung Selesai

Diperbarui: 26 Januari 2023   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 alasan mengapa isu ijazah palsu Jokowi tidak selesai | Ilustrasi gambar dari kemlu.go.id

Orang baik dan jujur akan bertahan dari badai kritik yang tidak manusiawi | Ino Sigaze.

Isu ijazah palsu Jokowi yang ditiup oleh Bambang Tri, kemudian didukung oleh Gus Nur dan Eggi Sudjana kembali memanas di bulan Januari 2023 ini. Padahal isu yang sama pernah menjadi begitu ramai di tahun lalu dan telah menjadi beku.

Nah, isu ijazah palsu Jokowi kini seperti pilek tenggelam, ya hilang sesewaktu, lalu muncul kembali. Tuduhan bahwa Jokowi punya ijazah palsu akhirnya dibawa sampai ke meja hijau.

Namun, tokoh-tokoh politik seperti  Mahfud MD, Irma Suryani Chaniago dan Yusril Mahendra telah memberikan tanggapan bahwa tuduhan itu tidak masuk akal, penuduh ijazah palsu Jokowi harus memberikan bukti kepalsuan itu dan bukan sebaliknya menuntut Jokowi untuk menunjukkan ijazah aslinya.

Tampak sekali ada beberapa kejanggalan dari cara berpikir penuduh ijazah palsu Jokowi. Ada apa dengan isu ijazah palsu Jokowi dan mengapa menjadi isu yang semakin keras ditiup saat ini. Seberapa pentingkah isu ijazah palsu Jokowi dalam konteks politik Indonesia saat ini.

Ada 4  alasan mengapa isu ijazah palsu Jokowi gak kunjung selesai:

1. Kontroversi yang muncul tanpa bukti

Tiupan isu ijazah palsu selama ini boleh dikatakan isu yang hanya menimbulkan kegaduhan saja. Pokok persoalannya ternyata penuduh tidak bisa membuktikan  tuduhan mereka sebagai tuduhan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya penuduh itu sendiri menuntut Jokowi supaya menunjukkan ijazahnya kepada publik. Logika hukum di negara mana yang bisa memahami ini? 

Adakah kenyataan di Indonesia bahwa yang dituduh harus membuktikan apa yang dituduh oleh penuduh? Kayanya bisa dipahami pikiran penuduh itu menggunakan logika yang tidak bisa dipahami oleh publik.

Kalau sudah tidak masuk akal, ya kenapa mereka masih ngotot juga? Apakah mereka kehabisan cara untuk menciptakan isu-isu baru yang menyudutkan Jokowi?

Jangan-jangan kelompok penuduh itu adalah barisan orang-orang yang tidak waras dan mungkin juga kecewa dengan kebijakan Presiden Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline