Rumah masa depan perlu digagas dengan perpaduan konsep perubahan iklim global yang tidak hanya siap hadapi musim dingin, tapi juga siap hadapi musim panas | Ino Sigaze.
Tema terkait "Kiat akali rumah biar gak panas" yang diangkat Kompasiana kali ini sangat menarik untuk dibicarakan tidak hanya di Indonesia yang umumnya pasti menghadapi musim kemarau panjang, tetapi juga di Eropa tentunya.
Eropa dalam beberapa tahun ini telah mengalami suatu perubahan iklim yang besar. Perubahan iklim yang paling dirasakan yakni pada tahun lalu dari Juli sampai September 2022.
Suhu panas tahun lalu pernah mencapai 44 derajat celcius di Eropa. Orang-orang mengeluh panas, termasuk ketika berada di dalam rumah mereka.
Rumah orang Eropa merupakan hasil konstruksi bangunan untuk menghadapi musim dingin dan bukan untuk mengatasi musim panas.
Nah, oleh karena itu, ketika musim panas tiba, maka terlihat nyata sekali bahwa orang Eropa sedang berhadapan dengan persoalan penting saat ini, rumah panas, gimana caranya biar gak panas.
Kiat akali rumah biar gak panas dan apa yang dilakukan orang Eropa, sekurang-kurangnya dari pengalaman konkret teman-teman serumah dengan saya? Berikut ini beberapa hal yang mereka lakukan:
1. Membuka jendela kamar pada pagi hari
Sekalipun rumah mereka lebih dipersiapkan untuk musim dingin dengan penyediaan alat pemanasnya (Heizung) di setiap kamar, tetapi setiap kamar mereka sudah pasti ada minimal dua jendela.
Dua jendela itu sangat besar ukurannya kurang lebih 1,5 meter. Jendela sebesar itu kalau dibuka, maka akan otomatis cukup udara yang masuk.
Namun, jangan salah ya, kalau pada puncak udara yang sangat panas, maka saat buka jendela, ternyata udara yang masuk ke dalam kamar itu terasa sungguh panas.
Jadi, orang perlu tahu kapan bisa membuka jendela kamarnya. Saya biasa membuka jendela pada saat pagi hari, ketika udara masih terasa sejuk.