Di penghujung tahun ada tawaran fiksi. Namanya fiksi akhir tahun. Se-fiksi apapun sebuah karya fiksi tetap saja ada visi.
Fiksi-fiksi yang membaca angan dan pola pikir pecinta fiksi
Fiksi manusia yang terlebur antara ilustrasi terbuka pada refleksi dan kritik.
Di titik Omega, fiksi itu berubah wajah kadang seperti aku, kamu dan dia.
Visi fiksi di titik Omega meretas kenangan tentang kejelasan yang terlalu sulit untuk menjadi jelas dengan kata-kata.
Merubah kata-kata, hingga dalam diri yang sama seperti dua wajah, dua visi ganda dalam segala-galanya.
Fiksiku netral, tak perlu bersarung bulu domba jantan.
Visi fiksi pemimpi tampuk bangsa tidak hanya datang dari rakyat jelata.
Fiksi akhir tahun itu nyata. Dekat begitu mesra merayu nalar hingga menggelepar tanpa opsi yang jelas pada yang benar dan nyata.