Doa bukan saja mampu mengubah bagian dalam dari hati, tetapi juga bisa mengubah wajah dan fisik menjadi lebih kinyis-kinyis | Ino Sigaze.
"Wajah kinyis-kinyis di usia 50 tahun," Tema yang sangat menarik bukan? Sorotan tema Kompasiana ini membuka wawasan manusia umumnya tentang hidup sehat, wajah segar kinyis-kinyis, otot kuat dan kerja cerdas.
Adalah sangat menarik jika di Indonesia, orang mulai berpikir tentang wajah kinyis-kinyis sampai usia tua. Hal ini karena ada hubungan langsung antara wajah kinyis-kinyis dan budaya kehidupan manusia di suatu tempat atau di suatu negara.
Kok bisa sih wajah kinyis-kinyis ada hubungannya dengan budaya hidup manusia?
Ya, ada dong. Saya pernah hidup bersama dua orang Belanda dan beberapa orang Jerman. Tapi kali ini saya ingin bercerita dan menyoroti hanya tentang orang Belanda yang tinggal di Jerman. Alasannya sederhana, karena dua orang Belanda yang saya kenal itu sampai usia 70 lebih pun, keduanya tampak kinyis-kinyis.
Entahlah karena berkulit putih dan rambut mereka itu blonde sehingga susah lihat ketuaan mereka. Rasanya sih gak juga. Ya, saya maksudkan adalah di usia 70 mereka masih begitu energik, segar dan tidak menyangka bahwa mereka sudah cukup tua dan melampaui setengah abad.
Nah, kalau di usia 70 tahun saja sudah kinyis-kinyis, apalagi di usia 50 tahun mungkin masih kayak "kunyit-kunyit" kali yah. Ceria dan bersemangat tentunya yang saya maksudkan.
Dulu saya pernah menulis dengan judul, Mengapa Orang Eropa Bisa Hidup Sampai Usia Tua? Tapi terasa lebih menarik kali ini, bukan soal usia, tapi soal wajah kinyis meski usia sudah setengah abad.
Kenapa bisa gitu? Benarkah ada hubungan erat antara wajah kinyis-kinyis dan budaya hidup seseorang?
Tema wajah kinyis ini seperti menyeret saya kembali ke tema tentang "jalan kaki." Ya, jika saya menjawab pertanyaan tentang hubungan antara wajah kinyis dan budaya hidup orang Belanda dan orang Jerman umumnya, maka sudah pasti ada cerita tentang kebiasaan mereka yang satu ini, jalan kaki.
Nih, saya punya beberapa jawaban, rahasia wajah kinyis-kinyis dari orang Belanda yang tinggal di Jerman: