Perkara identitas, kode-kode dan Metaverse perlu jadikan perhatian serius anak bangsa ini. Fenomena Bjorka itu adalah sesi tantangan anak bangsa untuk lepas tergantung pada penguasa media.
Fenomena Bjorka tampak sesaat itu menjengkelkan, namun ketika fenomena itu dilihat dari sudut pandang lain, maka Bjorka itu ada cambuk tantangan kepada segenap anak bangsa Indonesia.
Jika saja Bjorka itu adalah anak Indonesia, maka tentu saja kemampuan intelektualnya perlu disanjung, cuma caranya dalam menggunakan kemampuan itu yang perlu diarahkan.
Tanpa menuding dan meramal siapa itu Bjorka, tulisan ini lebih menyoroti sisi kritis yang perlu diwaspadai dari fenomena Bjorka itu sendiri.
Mengapa fenomena Bjorka itu adalah sebuah tantangan?
1. Persaingan global saat ini akan menggunakan kecanggihan teknologi jaringan komunikasi
Persaingan global dalam bentuk apa saja, pasti menggunakan jasa kecanggihan teknologi jaringan komunikasi. Persaingan global itu rupanya berakar dari tingginya rasa ingin tahu.
Semakin seseorang penasaran dengan keberhasilan seseorang, maka semakin tinggi rasa ingin tahu tentang rahasia keberhasilan dan kesuksesan seseorang.
Tidak jarang bahwa dunia metaverse itu manusia hidup dalam bingkai gengsi yang tinggi. Orang malu bertanya mengapa dia bisa seperti itu, tetapi lebih memilih diam-diam mencari tahu, mengapa dia bisa seperti itu.
Tingkat kecemburuan sosial, gengsi, rasa ingin tahu dan keinginan untuk menguasai orang lain selalu lahir setiap hari dari rahim media sosial.
Postingan-postingan selalu menjadi bentuk presentasi paling nyata dari sebuah rahasia yang tidak terkatakan mengapa bisa seperti itu.