Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Ada 3 Alasan Mengapa Jokowi Berbicara tentang Enabling Environment di KTT ASEAN-AS 2022

Diperbarui: 19 Mei 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 3 Alasan Mengapa Jokowi Berbicara tentang Enabling Environment di KTT Asean-AS 2022 | Dokumen pribadi oleh Ino

Indonesia bukan saja jadi penggagas gagasan besar yang mempengaruhi dunia, tetapi juga punya wawasan global yang bisa mengubah ranah berpikir negara-negara mapan dan adi daya.

Rakyat Indonesia tentu tahu bahwa Jokowi baru-baru ini menghadiri KTT ASEAN di USA. Jumat 13 Mei 2022 adalah hari pertama perjumpaan Jokowi bersama Presiden Amerika, Joe Biden. Media-media online di Indonesia umumnya merilis berita tentang kehadiran Jokowi yang mengejutkan.

Sangat populer dari beberapa tema yang diungkapkan pada pertemuan itu adalah bahwa Jokowi menuntut supaya perang di Ukraina dihentikan.

Tema perang tentu masih dalam hubungannya dengan kemanusiaan. Tema-tema sebetulnya belum berlalu dari cerita pandemi yang juga mengorbankan jutaan manusia di seluruh dunia.

Dari beberapa gagasan yang diungkapkan Jokowi pada saat KTT ASEAN itu, sangat menarik dan relevan tentunya tentang enabling Environment.

Bagi saya gagasan tentang enabling Environment merupakan gagasan kunci yang menjadi sorotan dunia saat ini. Sangat penting dalam hal ini, memahami apa itu enabling Environment dan mengapa saat ini menjadi tema penting:

Ada 3 alasan mengapa enabling Environment itu menjadi tema penting dunia saat ini:

1. Dunia saat ini sedang berhadapan dengan isu global warming

Pemanasan global terlihat sangat jelas. Tidak pernah ada cerita bahwa di Indonesia ada hujan es (Hagel). Hagel atau hujan dalam bentuk biji-biji es batu itu umumnya hanya ada di Eropa.

Kenyataan menunjukkan bahwa sudah dua tahun ini terjadi hujan es batu itu di kota Surabaya, Indonesia. Artinya bahwa indikasi perubahan iklim (Klima wandel) dan isu tentang pemanasan global sudah tidak bisa dikalkulasikan lagi terjadi di Eropa atau di Asia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline