Lebih baik kita punya anak bangsa yang cerdas dan juga sehat.
Deklarasi Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) memang bisa menjadi vitamin baru bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Vitamin kesehatan yang bisa didapatkan dari pelayanan para dokter yang punya keahlian.
PDSI sebagaimana dilansir Kompas.com (29/04/2022) yang mengutip ujar Jajang dalam siaran pers PDSI (Rabu, 27/04/2022) secara resmi sudah mendeklarasikan berdirinya pada Rabu, 27 April 2022 dengan SK Kemenkumham Nomor AHU-003638.AHA.01.07.2022 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia.
Entah apa kata masyarakat Indonesia, saat ini ada 4 hal yang perlu dilihat dan dipertimbangkan bersama:
1. Deklarasi PDSI baru-baru ini merupakan bukti perkembangan atau bukti perpecahan
Berawal dari pemecatan dokter Terawan, maka muncullah aneka polemik tentang IDI dan segala kebijakannya.
Kebijakan IDI yang paling banyak menuai kritikan masyarakat Indonesia adalah berkaitan dengan kasus pemecatan dokter Terawan.
Di mana sebagian orang, mungkin saja Terawan adalah korban, tetapi dari sisi lain, Terawan membuka ruang baru bagi kemungkinan adanya pilihan lain dari para dokter Indonesia.
PDSI bisa dikatakan lahir oleh karena ketidakpuasan sebagian dokter atas keputusan pemecatan Terawan. Meskipun demikian, sebagai anak bangsa kita perlu melihat deklarasi PDSI secara positif.
Kalau Indonesia punya banyak partai politik, mengapa organisasi perhimpunan para dokter hanya satu di Indonesia? Memang IDI dan PDSI itu bukan partai politik, tetapi perhimpunan swasta semestinya selalu bersifat terbuka kepada semua orang.
Saya lebih melihat kehadiran PDSI akan menjadikan IDI lebih sehat kebijakannya. Hal ini karena apapun kebijakan yang diambil baik itu oleh IDI maupun PDSI akan dilihat perbandingannya.
Oleh karena ada dua organisasi itu, maka orang bisa berbicara tentang keseimbangan dan berat sebelah. Sebaliknya jika cuma satu, siapa yang bisa menilai bahwa ada yang berat sebelah.