Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Ada 3 Dampak Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng Indonesia dan Ledakan Harga Minyak Goreng di Eropa

Diperbarui: 25 April 2022   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 3 dampak kebijakan larangan ekspor minyak goreng Indonesia | Ilustrasi diambil dari: KOMPAS.com

Kemandirian ekonomi tanah air dan pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia sendiri harus menjadi prioritas dari kebijakan pemerintah.

Minyak goreng di tahun 2022 ini memang paling sering menjadi trending topik. Ledakan berita terkait kekurangan minyak goreng paling hot dibahas bukan saja di Indonesia, tetapi juga di Eropa.

Minyak goreng yang semestinya berurusan dengan dapur yang juga jarang dibahas itu tiba-tiba menjadi begitu penting. Ya, sampai menarik perhatian dunia. Krisis perang Rusia-Ukraina berdampak langsung pada pembatasan ekspor dan impor minyak goreng.

Tentu tidak hanya oleh karena konsekuensi dari sanksi ekonomi, tetapi juga bahwa bisa saja karena perubahan iklim global. Perubahan iklim yang semakin tidak menentu mempengaruhi perubahan hasil pertanian.

Oleh keadaan global itulah, maka pemimpin-pemimpin bangsa selalu waspada mengambil kebijakan terkait ekspor itu sendiri.

Secara khusus Presiden Jokowi mengumumkan larangan ekspor minyak goreng itu ke publik masyarakat Indonesia sebagaimana dilansir Jakarta, Kompas.com pada 23 April 2022.

Nah, dalam kaitannya dengan kebijakan presiden Jokowi melarang ekspor minyak goreng.

Sebenarnya ada 3 kemungkinan dampak dari kebijakan itu:

1. Eropa akan bereaksi terhadap kebijakan ini

Eropa bisa saja tidak mengharapkan bahwa ada kebijakan seperti itu oleh Jokowi. Namun, kita tahu bahwa larangan ekspor minyak goreng itu bukanlah yang pertama kebijakan yang diambil Jokowi tanpa takut pada Eropa.

Jadi, sebenarnya Jokowi sudah biasa membuat kebijakan larangan ekspor dengan maksud bukan supaya krisis itu semakin menerpa negara lain, tetapi untuk mengutamakan kebutuhan masyarakatnya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline