Waspada itu seperti kata terakhir saat semua merasa sudah cukup...jangan abaikan peringatan dari hatimu sendiri untuk tetap waspada.
Tema tentang "Masih Suka Nonton Teater?" membangkitkan kembali ingatan masa lalu saya, ketika pada tahun 2006 membentuk sebuah grup teater dengan nama Teater Vigilantia.
Teater Vigilantia dibentuk atas inisiatif bersama dengan beberapa orang yang punya gairah yang sama sekedar mengekspresikan seni dan rasa.
Pada saat itu, kebebasan berpikir dan mengungkapkan pendapat masih terasa terbatas oleh ruang lingkup di mana saya hidup.
Pada umumnya kekakuan cara berpikir masih menjadi gaya hidup sesuai konteks situasi umumnya saat itu.
Oleh karena itu, tema terkait kebebasan mengekspresikan diri dalam seni dan spiritualitas menjadi tema penting.
Dalam konteks Flores, terasa sekali bahwa teater itu hanya menjadi milik kampus universitas, selain itu tentu hampir tidak ditemukan.
Apalagi masyarakat biasa, sangat jauh dari dunia seni teater. Hati kecil saya pada waktu itu terus bertanya, mengapa orang hanya diberikan kesempatan untuk belajar filsafat, spiritualitas dan teologi tanpa mendalami seni teater?
Di mana peran seni teater dalam konteks kehidupan sosial masyarakat? Saya ingat ada beberapa teater dari kelompok-kelompok mahasiswa yang ada di Maumere saat itu. Lalu, muncul pertanyaan yang menantang mengapa saya tidak punya kelompok teater.
Saat itu saya bergulat dengan satu pertanyaan dari seorang formator, apa yang penting dan perlu, ketika kalian sudah tahu tentang segala sesuatu.