Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Tersesat di Padang Bunga

Diperbarui: 16 Maret 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersesat di Padang Bunga /Dokumen pribadi oleh Ino

Tak pernah melihat, tak pernah buta. Tak akan mengakui buta karena belum pernah melihat.

Hidup itu adalah dinamika tak terarah. Kemana dan bagaimana, ditentukaan lebih oleh suara ketukan pada tongkat.

Kehilangan bunyi itu sinyal bahwa harus waspada. Di depan ada ruang hampa.

Langkah pelan, waspada. Itu langkah orang buta yang tidak pernah mengakui buta.

Menabrak apa yang di depan baginya itulah hidup yang nyata. Tapi, itu karena buta. Jatuh di tangga, tak terhitung semuanya.

Hidup si buta yang berjumpa dengan gadis buta. Apa artinya kau katakan aku melihat wajah dan rambutmu? Si buta bersaksi dari kebutaannya.

Tak pernah melihat menjadikannya semua adalah sama. Apa itu merah, kuning, hitam, biru, putih?

Definisikan buta dari kebutaan! Dari sudut pandangnya buta itu tidak ada. Apalagi soal warna. Hidup itu adalah rasa:

"Diterima, ada jalan, ada orang lain yang terus mengikutinya, ada orang mencarinya, ada cemas dan kesal tentangnya."

Hidup dari sudut pandang orang buta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline