Alam dan lingkungan bisa memberikan manusia gagasan-gagasan tentang kehidupan, penilaian dan kematangan berpikir, suatu identitas kematangan berpikir yang ditandai dengan pola cara pandang yang menghasilkan buah-buah kebaikan, persatuan dan kehidupan.
Tulisan ini tidak lebih dari sebuah usaha untuk mengungkapkan kekayaan hutan Flores yang belum banyak diketahui orang.
Tidak hanya itu, dalam tulisan ini diperlihatkan juga soal asal usul nama pohon rengga dan buah meru yang pada akhirnya terhubung kepada identitas. Beberapa poin ulasan dan refleksi disajikan sebagai berikut:
Struktur pohon, daun dan buah
Pohon rengga dikenal di kalangan masyarakat Ende khususnya di wilayah pedalaman seperti di Paumere dan Rajawawo.
Pohon rengga tumbuh secara bebas di hutan Flores. Pohon ini mencapai ketinggian 3-4 meter.
Pada batang yang tua di bagian pangkal terlihat warnanya seperti kecoklatan mirip seperti warna pohon kakao, sedangkan pada dahan-dahannya terlihat putih kekuning-kuningan.
Memiliki daun yang berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 7-10 cm dengan lebarnya sekitar 2-3 cm. Daun mudah berwarna hijau, sedangkan daun berwarna kuning sebagai tanda bahwa akan menjadi kering.
Pohon rengga bukanlah pohon yang terlihat mulus, hal ini karena pada batangnya terlihat seperti berbuku-buku seperti pada bambu.