Kekasih senja, maafkan aku karena aku hanya punya waktu untuk menyimpan gambar wajahmu semalam.
Tak sempat membuka pintu kata hati tentang kamu.
Hari ini aku menulis tentang kamu yang kemarin.
Senja....kemarin kamu begitu unik setelah sehari aku mengintip dari tirai karantina ku.
Tak sangka bahwa wajahmu semakin cerah hingga sang awan datang menggodamu.
Ia berlari pelan tapi semakin mendekatimu dengan rindu menutupi wajahmu agar aku tidak sanggup melihatmu.
Gerah, gelisah, cemas dan takut kalau aku sungguh-sungguh tidak bisa melihatmu karena ulah sang awan itu.
Aku katakan sejujurnya, itu pikiranku saat mengikuti langkah pergimu kemarin pada 04 Agustus 2021.
Ingin aku mengusir sang awan itu, namun aku tidak sanggup karena aku dalam penjara tanpa jendela.
Penjara karena ingin hidup dan selamat untuk suatu perjumpaan denganmu di lain tempat dan waktu.