Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

PIDMAI, Metode Presentasi dengan Menggunakan Powerpoint untuk Kamu Saat Ini

Diperbarui: 16 Juli 2021   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tentang metode presentasi PIDMAI dengan menggunakan powerpoint | Dokumen diambil dari smpn1taman-sda.sch.idsmpn1

Jangan menolak kejenuhan tanpa eksperimen-eksperimen kreatif. Setiap orang punya peluang sendiri dalam menemukan cara penyampaian pesan yang efektif.

Metode PIDMAI adalah metode temuan sendiri berdasarkan eksperimen pribadi di saat pernah merasakan kejenuhan yang hampir tidak pernah diprotes bertahun-tahun sejak di bangku universitas di Indonesia sampai ke dunia kerja di Jerman.

Presentasi dalam forum-forum seminar umumnya dengan metode klasik yang bagi saya pribadi sudah benar-benar tidak menarik lagi. Mengapa tidak menarik?

1. Kesan monoton

Seorang pembicara seakan-akan hanya dia yang bisa bicara, bahkan kadang-kadang pembicara berusaha supaya tidak ada waktu untuk adanya pertanyaan informatif maupun diskusi.

Rasanya ketika pernah mengalami suasana seminar dengan pembicara seperti itu, sungguh membosankan dan jujur tidak menarik. Ya, kesan membosankan dan monoton itu mungkin paling sering dialami.

2. Terlalu banyak menghabiskan kertas

Kertas sebetulnya bahan yang sangat mahal kalau dibeli. Masih ingat bukan? Umumnya metode klasik selalu saja menggunakan kertas, bahkan ada yang mencetak seluruh teks seminar untuk dibagikan kepada semua peserta.

Saya pernah menggunakan metode seperti itu. Bahkan pernah pada saat awal di Jerman, saya memberikan seminar dengan metode klasik itu, terasa sendiri yang lelah.

Menyiapkan teks, struktur, edit teks sampai dengan layout dan print dalam format khusus sehingga hasilnya menyerupai format untuk sebuah buku.

Semua itu terlalu banyak membutuhkan waktu dan lagi-lagi saya sendiri merasa begitu kaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline