Cara mencairkan yang beku adalah cara yang menjadi inti dari Tausiah Prof. M. Quraish Shihab pada Minggu, 6 Juni 2021. Cara-cara itulah yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Siapa sih orang Indonesia yang tidak pernah mendengar nama Prof. M. Quraish Shihab? Atau siapa saja kaum berpendidikan yang belum mengenal nama Prof. M. Quraish Shihab?
Saya yakin bahwa Prof. M. Quraish Shihab dikenal publik Indonesia, bahkan sebagian besar penduduk Indonesia mengenal dengan baik. Dalam banyak kesempatan, Prof. M. Quraish Shihab tampil di berbagai acara TV.
Tidak boleh dilupakan bahwa Prof. M. Quraish Shihab sering tampil dalam acara yang dipandu oleh putrinya sendiri, Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa.
Dari situlah, saya mulai mengikuti gagasan-gagasannya tentang kehidupan beragama dan tentang hidup di Indonesia. Sebagai pribadi, saya ingin sekali mengenal lebih jauh lagi tentang Prof. M. Quraish Shihab, bukan cuma dari buku-buku, wawancara dan tulisannya, tetapi secara langsung bisa mendengar kuliah atau sejenisnya.
Hari ini, Minggu, 6 Juni 2021 dalam acara Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Frankfurt, Prof. M. Quraish Shihab diundang secara khusus untuk memberikan Tausiah mengenai Halal Bihalal.
Kalimat penegasan pertamanya sungguh mengetuk hati, "Halal bihalal itu tidak ada hubungannya dengan hukum dan hal yang paling dijauhi adalah putusnya hubungan."
Sebagai wakil dari Masyarakat Katolik Indonesia di Frankfurt dan kota-kota sekitarnya hadir juga dalam acara itu atas undangan pihak Panitia. Sungguh menggembirakan bahwa pada waktu itu bisa mendengar Tausiah dari Prof. M. Quraish Shihab.
Saya berusaha dengan konsentrasi tinggi mendengar dan mencatat penjelasan yang dibicarakan secara langsung tanpa membaca dari teks yang disiapkannya.
Dari penjelasan yang cuma sekitar 15 menit itu, saya mencatat beberapa hal penting terkait cara "Mencairkan yang beku." 3 cara itu, yakni:
1. Menunjukkan Aura kepribadian yang damai, ramah, tenang dan bijak