Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Adakah Headline yang Tidak Layak?

Diperbarui: 25 Mei 2021   03:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi untuk alokasi waktu dalam menulis. Dokumen pribadi | Ino

Kapan Anda berjumpa dengan ide, maka sebaiknya Anda harus segera menulis, tanpa harus bertanya apakah layak untuk artikel utama.

Membaca dan menulis sudah tidak bisa dibedakan lagi, mana yang harus diutamakan, khususnya untuk orang dewasa yang sudah biasa menulis. Umumnya, orang membaca apa saja kemudian spontan mendengar letupan ide yang kadang-kadang seperti disambar kilat.

Ide yang ditangkap itu kemudian ditulis dan berkembang ketika menulis ide itu. Nah, kesimpulan umum yang singkat itulah yang telah menjadi bagian dari cerita saya dalam tulisan ini.

Tidak ada yang istimewa, selain cerita tentang terbangun dari tidur lalu membuka Handphone untuk membaca artike utama dan artikel baru lainnya. Tiba-tiba tersambar ide melalui suatu pertanyaan: Mengapa saya perlu membaca artikel utama teman-teman?

Ada beberapa pengalaman yang membuat saya menertawakan diri sendiri ketika masuk  ke dalam lingkaran tulis-menulis di Kompasiana ini. 

Pertama, pada minggu awal menulis di Kompasiana, saya tidak tahu membedakan apa artinya artikel pilihan, apalagi artikel utama.

Bagi saya yang penting menulis, lalu diposting. Dimuat saja sudah senang, ya diposting tanpa menerima pesan peringatan dari admin. Maklum anak bawang selalu saja ada hal yang konyol.

Kedua, saya tidak pernah tahu setelah dua hari menulis ada artikel kecil yang ditulis dalam perjalanan jadi artikel utama. Saya baru tahu setelah beberapa minggu kemudian. Ya, ini kenangan tentang "Winterjasmin di Musim Dingin."  

"Ternyata ada label biru yang bertuliskan pilihan, apa sih itu?," tanya seorang teman pada saya. Waduh, saya sama sekali gak ngerti mbak, jawabku singkat. 

Meskipun demikian, pertanyaannya membuat saya ingin tahu apa sih pilihan? Setelah saya amati lagi, ditemukan banyak artikel saya tidak dipilih. Tertawa sendiri karena merasa kenapa saya tidak tahu bahwa ada yang namanya pilihan, lalu tidak dipilih dan  ada pula artikel utama.

Kemudian dalam perjalanan waktu terdengar pula komentar yang mengatakan bahwa artikel itu layak jadi artikel utama. Saya terkejut sekali dengan komentar itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline