Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Gara-Gara Guru, Aku Suka Buku Malin Kundang dengan 3 Alasan Ini

Diperbarui: 18 Mei 2021   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diambil dari: Penerbit Little Serambi via tokopedia.com

Jangan berhenti membaca, jika Anda ingin  tahu pesan-pesan baru tentang kehidupan.

Cerita tentang Malin Kundang mungkin menjadi cerita favorit  pada tahun 80-an. Sekurang-kurangnya dari pengalaman saya ketika itu, saya dan teman-teman lainnya Geng SD rebutan pinjam buku Malin Kundang. 

Setelah mendengar ringkasan cerita guru saya di kelas pada jam "bersenan," istilah yang yang dipakai ketika itu untuk saat istirahat. Kami antrian di ruang perpustakaan untuk pinjam buku. 

Buku terlaris yang jadi rebutan kami adalah buku Malin Kundang. Mengapa buku itu saya suka dan juga jadi rebutan teman-teman:

1. Gara-Gara Guru punya metode yang menarik 

Untuk konsumsi anak-anak sebenarnya pada tingkat awal belajar membaca, tetap tidak mudah untuk bisa membaca banyak, apalagi sambil menyimak pesan-pesannya. 

Membaca dan sekedar membaca itu lebih mudah bagi anak-anak, daripada membaca sambil menangkap pesannya. Itulah alasannya mengapa guru sungguh berperan dalam dunia pendidikan. 

Guru bisa mengubah kebiasaan anak yang hanya membaca kepada membaca sambil menangkap pesannya. Tapi cara seperti itu, bukan cara pertama. 

Cara pertama yang dilakukan guru saya pada waktu itu adalah membawa buku cerita itu ke kelas, lalu bercerita tentang isi buku itu dengan menarik. 

Seperti apa cara yang menarik itu? Guru saya dulu  mula-mula bercerita dengan bahasa yang sederhana, lalu menggunakan contoh-contoh yang nyata sehari-hari. Saya masih ingat, pernah kami sekelas menangis gara-gara guru bercerita tentang Malin Kundang. 

Tangisan itu pecah karena kami merasa bahwa cerita itu begitu masuk ke dalam lubuk hati dan begitu nyata dengan situasi kehidupan. Kami menangis karena takut menjadi Malin Kundang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline