Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Ada 4 Alasan Menulis Tanpa Mengejar Uang

Diperbarui: 16 Mei 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi menulis. (sumber: shutterstock.com via kompas.com)

Puasa terberat adalah menulis tanpa mengejar uang

Bukan tidak mungkin bahwa penulis memeroleh penawaran yang sungguh menggiurkan. Nah, ini hanya sebuah cerita yang berangkat dari pengalaman bukan sebagai penulis, tetapi sebagai orang yang pernah rajin menulis.

Suatu kenangan indah bahwa pernah ditawarkan honor menulis satu artikel 5 euro. Kisah itu tidak bisa saya lupakan. Entah karena apa teman bule itu, pernah menawarkan kepada saya seperti itu.

Saya hanya percaya bahwa penawaran itu karena dia senang melihat orang yang rajin menulis, lalu senang mendengar saya menceritakan lagi isi dari tulisan-tulisan kecil itu kepadanya.

Saya sungguh terkejut bahwa di dunia ini ada pula orang yang berani menawarkan seperti itu, meskipun saya bukan seorang penulis. Aneh bukan? Dalam beberapa bulan berlangsung, terasa bahwa sebulan saja dengan santainya saya memeroleh honor tidak terduga 250 euro atau senilai 4.000.000 rupiah.

Untuk ukuran anak student di Jerman lumayan banget sih, sudah bisa untuk beli buku-buku dan lain sebagainya. Nah, itulah hal tidak terduga yang pernah saya dapatkan dari rajin menulis.

Meskipun demikian, saya menyadari bahwa untuk menemukan keadaan seperti itu sungguh merupakan sesuatu yang sangat jarang atau sangat sulit. Saat saya bercerita dengan beberapa teman saya, kata mereka sederhana, "Kamu orang hoki sih."

"Hoki apaan?," tanya saya. Saya lebih percaya bahwa hal yang pernah saya dapatkan itu bukan hoki, tetapi hadiah dari Tuhan karena kerja rutin dan konsisten menulis.

Ya, kalau boleh dikatakan bahwa menulis itu tidak pernah sia-sia. Ketika orang menulis, selalu saja ada kejutan-kejutan yang menggembirakan kedepannya.

Dokumen pribadi oleh Ino

Siapa sih yang tidak suka dengan hal seperti itu? Sebagai manusia tentulah punya keinginan agar karyanya dihargai. Saya pernah hidup dalam konsep seperti itu di Jerman. 

Akan tetapi suatu waktu, saya masuk dalam ruang refleksi pribadi, dan saya mendengar suara yang misterius mengatakan seperti ini: "Janganlah kamu menulis untuk mengejar uang!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline