Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Babi-Babi di Hutan Mati, Piton Masuk Kampung

Diperbarui: 7 Mei 2021   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi babi hutan diambil dari furche.at

Bagi para petani di desa-desa khususnya di wilayah pedalaman di Flores, musim berkebun setiap tahun selalu punya tantangan yang sama siang dan malam.

Tantangan paling sulit adalah bagaimana berjuang menjaga hasil tanaman mereka dari serangan hama binatang hutan. Hama yang paling mengancam hasil kebun para petani adalah babi hutan dan kera.

Kedua binatang hutan itu bagaikan bermain peran, satu untuk babak siang dan satunya untuk malam dengan sasaran yang sama merusakkan hasil tanaman para petani desa.

Hampir setahun ini, menurut informasi yang disampaikan oleh penduduk desa Kerirea bahwa ditemukan banyak sekali babi hutan yang mati tergeletak di hutan. 

Bahkan kebiasaan petani yang berjaga malam di kebun mereka, berhenti total karena hampir setahun ini tidak ada gangguan sama sekali. Mereka bahkan memastikan bahwa babi hutan semuanya sudah hilang dari hutan terdekat.

Kenyataan ini memang di satu sisi merupakan nafas legah bagi para petani. Bebas dari hama babi hutan bagi petani itu sama dengan suatu hadiah terindah seperti memberikan kesempatan kepada petani untuk kembali bersama dengan keluarga mereka di waktu siang dan malam di kampung halaman.

Sebaliknya pada sisi yang lain menyisakan ketakutan dan kegelisahan masyarakat desa. Mengapa penduduk desa menjadi takut? Ada 3 sebab ketakutan dan kegelisahan masyarakat desa: 

1. Kematian babi itu bukan saja terjadi di hutan, ternyata para petani yang beternak babi pun kena getahnya. Bahkan sekarang ini, populasi ternak babi di desa Kerirea menurun sangat drastis. Mungkin juga hal yang sama di alami di desa-desa tetangga lainnya.

2. Sebab dari kematian babi itu sampai sekarang tidak pernah diketahui. Uniknya bahwa kematian babi sangat mungkin menjadi sebab dari kematian binatang lainnya, seperti anjing dan ayam.

3. Hal lain yang tidak boleh dianggap sepele adalah kematian babi hutan akan berdampak pada kedatangan ular piton yang biasa hidup di hutan belantara dan menyantap mangsa babi. Cerita tentang ular piton masuk kampung dan memangsa ternak petani, sudah sering terjadi. 

Sangat masuk akal, jika populasi babi hutan yang adalah mangsa dari ular piton semakin sedikit, maka kemungkinan bagi ular piton berdatangan ke wilayah perkampungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline