Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Menabur Doa dan Rindu untuk Nanggala

Diperbarui: 25 April 2021   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KRI Nanggala 402. Foto: Syaiful Arif/Antara Foto

Di pusaran Eropa, namamu Nanggala disebut, dikenang. Pergimu menyisakan duka dan tanya: mengapa berakhir sunyi tanpa kontak? 

Entah apa yang bisa kujawab saat mereka bertanya tentang Nanggala. Nanggala, cerita pilu di di rahim ibu pertiwi hari-hari ini.

Pilu dan lara tentang pergimu adalah duka tanpa sisa, bukan cuma untuk bangsa dan tanah air Indonesia.

Air mata duka dan tudung kabung menutup wajah dunia. Semuanya larut dalam sunyi, penuh tanya.

Kapan Nanggala tiba dan menaikan bendera kemenangan untuk semuanya?

Rindu tercabik mengiris hati tak hanya istri dan anak-anak yang tertinggal.

Seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia, panjatkan doa agar Nanggala kembali dari kedalaman samudera perjuangan.

Nanggala, kisahmu adalah kisah anak bangsa. Perjuanganmu untuk mengawasi kekayaan alam dan pertahanan negeri belum selesai.

Pergimu semula adalah kebanggaan bangsa.

Nanggala, kutaburkan doa dari tangan tanpa daya dan hampa. Semoga jiwa dan roh perjuanganmu menjadi prajurit penjaga maritim Indonesia.

Kupercaya, Nanggala adalah pelindung samudera kaya di perairan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline