Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Karwoche dan Dimensi Kehidupan Umat Kristen

Diperbarui: 2 April 2021   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri.ino

Sebutan Karwoche hanya terdengar di Jerman. Kata Kar berasal dari "kara" yang berarti sengsara, mengeluh, sedangkan Woche berarti Minggu. Jadi, Karwoche berarti Minggu sengsara. Kata Kar selalu dikaitkan dengan konteks khusus keyakinan iman orang Kristen, secara khusus iman orang Katolik, bahwa pada hari Minggu Palma sampai dengan Jumat Agung adalah masa khusus, masa sengsara. Masa di mana semua umat Katolik merenungkan kembali kisah-kisah hidup yang dialami Yesus Kristus. 

Dalam ulasan ini, penulis mau merefleksikan hari-hari khusus itu lebih dalam kaitan dengan dimensi kehidupan manusia umumnya, dan dimensi kehidupan umat kristen khususnya. Ada empat hari khusus yang penting untuk direnungkan umat Kristen atau secara khusus umat Katolik: 

1. Minggu Palma

Minggu Palma dirayakan untuk mengenang perjalanan Yesus memasuki kota Yerusalem. Hal yang penting bagi penulis dalam Minggu Palma adalah suasana sorak puji yang diarahkan kepada Yesus. 

Sorak pujian itu disertai dengan ucapan hosana putera Daud. Nama Daud disebut karena Daud adalah leluhur Yesus. Dalam silsilah tentang Yesus disebutkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud. Daud pernah dipuji karena keperkasaannya, namun Yesus dipuji karena kelemahlembutan-Nya. Ini keyakinan iman Kristen. 

Nah, pujian dan sorak sorai itu menjadi bagian dari sejarah hidup Yesus. Sebagai manusia, Yesus telah mengalami bagaimana perasaan hati-Nya ketika dipuji dengan sorak sorai, bahkan diterima untuk masuk ke kota leluhurnya Daud. Tidak heran juga, kalau makam raja Daud tetap dirawat dan dijaga hingga sekarang di Yerusalem. 

Dokumen pribadi:peti makam raja Daud

Pujian selalu merupakan bagian dari pengalaman manusia yang menyenangkan. Bahkan, ada juga orang yang suka kalau dipuji dan ada juga yang mencari-cari pujian. Pertanyaannya, apakah Yesus suka dipuji atau mencari pujian, saya yakin pujian yang diberikan kepada Yesus ketika itu datang spontan dari umat Yerusalem atau tidak atas pujian yang diharapkan Yesus sebelumnya. Pujian dan sorak-sorai di Yerusalem itu atas inisiatif sendiri dari orang-orang biasa yang punya kerinduan mendalam tentang kehadiran seorang Mesias dan Raja yang adil dan menyelamatkan. 

Jadi, pujian dan sorak sorai pada hari Minggu Palma itu berkaitan dengan kenyataan hidup manusia, bahwa manusia juga pernah dipuji. Hal pujian ini sebenarnya adalah hal sangat biasa. Contoh sederhananya, siapa saja yang telah menjadi penulis Kompasiana melihat rating pada bagian bawah dari tulisannya. Rating itu menurut saya adalah kategori pujian, bahwa tulisan seseorang itu aktual, menarik, bermanfaat, inspiratif, menghibur dan unik. 

Memberi rating pada orang lain sesuai dengan kualitas isi dan perjuangan seseorang bukan merupakan hal yang mudah, karena bagaimanpun juga ada tuntutan kejujuran di sana. Jika menarik, maka katakan menarik, dan lain sebagainya. Namun, kadang terkesan bahwa rating itu adalah misteri do ut des. Ini hanya pesan kecil dari percikan refleksi atas hari Minggu Palma, supaya rating untuk kehidupan bukan karena do ut des, tetapi perlu lahir dari niat yang murni. 

2. Kamis Putih

Perayaan Kamis Putih yang akan dirayakan oleh umat Kristen Katolik setiap tahun itu bertujuan untuk mengenang malam perjamuan atau malam makan bersama Yesus bersama dengan murid-murid-Nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline