Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Membongkar Misteri Kampung Mbari (Nua Tenda Zimarua)

Diperbarui: 28 Januari 2021   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di awal musim gugur di Eropa, tampak banyak seniman yang menulis dan menggambar. Entah kenapa? Mungkin musim gugur itu secara alamiah telah menyedot perhatian banyak orang terutama para seniman. Sekalipun keindahan musim gugur menebarkan pesona gagasan yang berupa-rupa, saya tetap nyaman dengan imajinasi historis yang mungkin tidak kalah inspiratif tentang sebuah kampung tua yang sudah ditinggal berabad-abad lamanya: Nua Tenda Zimarua=Kampung dengan 7 tingkatan) berada di Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Ende, wilayah Kecamatan Nangapanda, di desa Kerirea.

Kampung tua itu menyedot imajinasiku tentang sebuah gagasan spiritual yang pernah dilukiskan Theresia dari Avila. Imajinasi itu seakan menarik seorang Theresia Avila kembali ke sebuah kampung peradaban yang sekarang tinggal reruntuhan batu-batuan. Sangat masuk akal, jika Nua Tenda Zimarua yang berada di puncak Mbari (Mbotu Mbari) itu dihubungkan dengan gagasan spiritual Theresia Avila. Sekarang tinggal pertanyaan: Apakah abad kehidupan Theresia Avila dengan gagasan purinya jauh lebih tua dari abad keberadaan Nua Te`nda Zimarua. Inilah utang untuk sebuah penelitian ilmiah para ilmuwan: kapan Nua Te`nda Zimarua itu ada? Dan Kapan terjadinya Mbuja Mbura dan Mbari Mbapi atau kisah hancurnya Kampung Mbari? Tidak kalah pentingnya adalah bahwa kampung lama itu memiliki tujuh tingkat dengan lima sudut. Sebuah bentuk yang secara matematis menyerupai sebuah Pentagram (Pentagon).

Menarik bahwa dari buku Quadrivium disebutkan bahwa 5 sudut itu adalah bentuk potongan emas dan beberapa akar penting lainnya. (Der Goldene Schnitt und andere wichtige Wurzeln). Lebih mengejutkan lagi bahwa dari rumus Pentagram menunjukkan bahwa koneksi nilai (phi) yang terhubung ke setiap sudut itu memberi indikasi bahan Organik dan Kristal, dan oleh karena fleksibilitas koneksi itu ditemukan Struktur ikosahedrischen dari air dan cairan lainnya. Karena itu, saya semakin yakin bahwa ada misteri luar biasa dalam kampung tua itu.

Barangkali ada kandungan emas, kristal dan mata air. Sementara menurut perhitungan ilmu angka suci, angka tujuh (Zimarua) berarti seorang perempuan muda. Dia berdiri sendiri untuk dirinya. Mungkinkah ini simbol dari kehadiran Embezero? Mari warga Kerirea dan sekitarnya jagalah tempat itu. Penelitian lebih lanjut tentu sangat dibutuhkan untuk membuktikan betapa majunya ilmu pengetahuan masyarakat asli dulu. Hal ini karena ternyata mereka telah mengenal Pentagram sejak beberapa abad lalu. Atau mungkin sebaliknya ilmu dan teori Pentagram itu terinspirasi dari penelitian tersembunyi dulu kala di tempat itu. Saya semakin terpesona dengan misteri Nua Tenda Zimarua.

Nama Embezero sendiri adalah nama yang telah dikenal oleh masyarakat setempat dalam kaitan dengan sejarah tentang hancurnya kampung itu. Artikel terkait akan dilanjutnya mengenai sejarah dan tafsiran historis bahkan teologis tentang kisah itu. Batu bukti peninggalan pada kampung Nua Tenda Zimarua bisa dilihat pada gambar yang dilampirkan dalam tulisan ini.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline