Mengacu pada defenisi petani milenial adalah petani yang berusia antara 19-39 tahun. Sebagai ekspektasi dengan adanya partsipasi aktif generasi milenial diyakini dapat membantu peningkatan atau mendongrak produktivitas pada bidang pertanian, sehingga dengan demikian berdampak swasmbada pangan pada masa yang akan datang.
Mendorong generasi milenial untuk terjun pada bidang pertanian adalah salah satu keharusan dan keseriusan apalagi ini berkaitan dengan regenerasi di sektor Pertanian. Karena perlu kita ketahui generasi milenial itu sangat akrab dengan teknologi modern, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, serta media sosial. Hanya generasi milenial yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi, menjadikan peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar. Semua ini akan berdampak pada percepatan pembangunan khususnya pada sektor pertanian dan penyerapan tenaga kerja.
Penumbuhan petani generasi milenial bertujuan: meningkatkan minat generasi muda pertanian untuk berusahatani; menciptakan pengusaha pertanian yang adaptif terhadap perubahan teknologi yang modern; menciptakan lapangan kerja; dan regenerasi petani. Lalu kemudian untuk mendukung sistem pertanian moderen ini pemerintah harus ada upaya yang konsisten mefasilitas dan peningkatkan jumlah teknologi pertanian berupa alat dan mesin pertanian, serta media-media lain yang mendukung. Salah satu contoh bentuk partisipasi generasi milenial ini terlihat pada gambar, ini mengindikasikan bahawa generasi milenial mencintai sektor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H