Lihat ke Halaman Asli

Sudutpandang

dari nama sudah mewakili isi

Rekor Madrid, Kebangkitan San Iker dan Catatan Putih Pepe

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14187946061302260737

Selebrasi kemenangan Real Madrid (foto: Real Madrid Fan Page)
Real Madrid maju ke babak final mencatatkan rekor kemenangan yang ke 21 secara beruntun pada dini hari tadi setelah mengalahkan klub wakil Meksiko, Cruz Azul  pada ajang Piala dunia antar klub yang berlangsung di Maroko. Real Madrid terpaut tiga kemenangan lagi dari pemegang rekor kemenangan terpanjang di dunia oleh Klub Brasil, Curitiba. Kemenangan impresif semalam menjadikan Real madrid klub pertama Spanyol yang memenangkan 50 kemenangan dalam 1 tahun, mengalahkan rekor kemenangan sang rivar abadi mereka, Barcelona dengan 49 kemenangan. Madrid juga menjadi klub pertama di dunia yang mencetak gol 176 dalam satu tahun. Catatan kemenangan Los Galacticos tidak lepas dari barisan lini pertahanan yang sangat kokoh dimana mereka mencetak 78 gol dan hanya 10 kali kebobolan pada musim ini (Sumber: Real Madrid Fan Page).

Salah satu sosok penting dari fakta tersebut adalah kebangkitan San Iker. Kiper utama sekaligus kapten Real Madrid dan Timnas Spanyol berusia 33 tahun itu sangat konsisten menjaga keamanan gawang madrid. Terakhir performa gemilangnya terlihat kala mementahkan 2 buah eksekusi penalti lawan pada 2 pertandingan terakhir dalam kurun waktu 5 hari. Suasana kondusif dalam ruang kamar ganti Real Madrid berbanding lurus dengan kembalinya magis san Iker.

[caption id="attachment_341644" align="aligncenter" width="622" caption="Aksi gemilang Iker Casillas menggagalkan penalti pemain Cruz azul (caption by inon)"]

14187923641073604664

[/caption]

Selain kembalinya performa Iker Casillas, penampilan Képler Laveran Lima Ferreira (Pepe) musim ini sangat unik, yah.. unik karena tidak seperti musim musim sebelumnya dimana ia identik sebagai pemain buas, pemain yang pemain saat era Mourinho yang mendapat tugas paling kotor dilini belakang Madrid. Kejadian paling heboh ketika Pepe dengan sengaja menginjak jari Leonel Messi melengkapi kisah buas seorang Pepe. Musim ini dibawah arahan Don Carlo, Pepe seakan berevolusi 180° dengan mengukir catatan putih. Hingga pertandingan terakhir melawan dini hari tadi, Pepe belum mengoleksi satupun kartu baik kartu merah maupun kartu kuning. Seperti diketahui musim ini bertindak sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti adalah mantan bek legendaris Madrid Fernando Hierro. Bisa jadi revolusi Pepe saat karena faktor kematangan dan juga pengaruh Hierro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline