Lihat ke Halaman Asli

Liburan Jogja Menambah Wawasan Mengunjungi Candi Barong

Diperbarui: 1 Oktober 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="tour ke jogja candi barong"][/caption] 

Daerah istimewa yogyakarta atau yang lebih kita kenal dengan sebutan kota jogja ini memiliki banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi mulai dari wisata kuliner, wisata pegunungan, perbukitan, pernak-pernik khas jogja, tak luput dari ingatan kita bagaimana dan apa saja sejarah yang ada didalam kota jogja ini.



Kita bisa memulai petualangan di jogja mulai dari sejarah sampai dengan pra-sejarahnya yang menghuni tempat sakral dan bersejarah. yaitu candi-candi yang ada di jogja, salah satunya adalah candi barong jogja.

Candi Barong adalah candi yang berada di jogja, candi ini merupakan peninggalan agama hindu yang terletak di dusun candi sari , bokoharji, prambanan, kabupaten slaeman, yogyakarta.

Candi ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10, sebagai peninggalan Kerajaan Medang periode Mataram. informasi dibangunnya candi barong ini dikutip dari wikipedia dan perpustakaan candi indonesia sebagai referensi informasi pasti berdasarkan sumber yang jelas.

Dari banyaknya candi yang berada di daerah jogja,Salah satu candi yogyakarta ini di sebut candi barong. kenapa di sebut candi barong???, karena terdapat hiasan kala di relung tubuh candi yang tampak seperti rupa barong, dibalik keberadaan candi barong yang juga bernama candi sari suragedug.

Disebutkan dalam prasasti ratu baka (856 M) dalam bahasa sansekerta dan di tulis menggunakan huruf jawa kuno.
dalam prasasti tersebut diceritakan tentang seorang raja bernama sri kumbara atau sri kalasodbhava yang membangun tiga "lingga" yaitu Krttiwasalingga dengan pendamping Dewi Sri, Triyarbakalingga dengan pendamping Dewi Suralaksmi, dan Haralingga dengan pendamping Dewi Mahalaksmi.

Diperkirakan bangunan yang dimaksud adalah Candi Barong. Dalam Prasasti Pereng (863 M), yang juga ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Jawa kuno, disebutkan bahwa pada tahun 784 Saka (860 M) Rakai Walaing Pu Kumbhayoni menganugerahkan sawah dan dua bukit di Tamwahurang untuk keperluan pemeliharaan bangunan suci Syiwa bernama Bhadraloka. Para ahli berpendapat bahwa Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava adalah Pu Kumbhayani dan bangunan Syiwa yang dimaksud adalah Candi Barong.

Berbeda dengan candi-candi lainnya di Jawa Tengah, Candi Barong merupakan bangunan punden berundak, yaitu model bangunan suci pada masa prahindu. Candi ini terdiri atas teras bersusun tiga, makin ke atas main sempit. Luas teras pertama adalah 90 x 63 m2, sedangkan teras kedua adalah 50 x 50 m2. Dilihat dari letak tangga naik dari teras ke terasnya, candi Hindu ini menghadap ke barat. Di pertengahan sisi barat terdapat tangga naik dari teras pertama ke teras kedua setinggi sekitar 4 m dengan lebar 3 m.


Teras ketiga, yang berukuran 25 x 38 m2, terletak 5 m dari permukaan teras kedua, dan dapat dicapai melalui tangga selebar 3,2 m. Tangga tersebut dilengkapi dengan pipi tangga di kiri-kanannya. Di pangkal tangga terdapat hiasan menyerupai "ukel" yang sudah tidak jelas bentuknya. Di kiri dan kanan dinding pipi tangga terdapat hiasan berupa daun kalpataru yang sebagian sudah rusak. Di puncak tangga terdapat gerbang beratap  atau biasa disebut dengan gapura paduraksa yang menuju ke pelataran teras ketiga. Di atas ambang gapura terdapat hiasan Kalamakara.

Dinding teras diberi penguat berupa susunan balok batu andesit yang diperhalus dengan lapisan batu putih di permukaannya. Dinding teras candi, dari teras terbawah sampai yang teratas, terlihat polos tanpa hiasan. Mendekati ujung selatan dinding barat teras ketiga terdapat ceruk yang belum jelas fungsinya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline