Lihat ke Halaman Asli

Innovesia

Consulting Agency

Karakteristik Digital Mindset sebagai Senjata Menghadapi Perubahan Industri

Diperbarui: 6 Mei 2020   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Innovesia

Krisis pandemi COVID-19 telah berdampak pada perubahan bisnis secara global. Saat ini, kemajuan teknologi dan ruang digital memaksa para pelaku bisnis untuk mengubah model bisnis (business model) yang sudah ada, dan menawarkan cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan. Untuk mengidentifikasi dan merespon secara efektif peluang dan ancaman digital di masa depan, penting untuk mengembangkan pola pikir pola pikir digital atau digital mindset. 

Digital mindset bukanlah kemampuan untuk menggunakan teknologi. Melainkan sikap dan perilaku yang memungkinkan orang dan organisasi untuk memahami suatu peluang. Media sosial, Big Data, mobilitas, cloud, AI (Artificial Intelligence) dan robot adalah beberapa kekuatan besar yang menjadi disrupsi dunia saat ini, memasuki setiap aspek kehidupan dan bisnis. Agar organisasi dapat berkembang, mereka harus dapat membuat dan menerapkan strategi bisnis sesuai dengan perubahan yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan ini. 

Penting untuk diketahui bahwa menjadi digital-savvy tidak sama dengan memiliki digital mindset. Menjadi digital-savvy hanya menunjukan kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi tertentu, meskipun memungkinkan mereka untuk mengembangkan pola pikir digital lebih mudah. Seseorang dengan digital mindset paham bahwa teknologi memiliki kemampuan untuk memperluas dan mempercepat interaksi dan aksi antar manusia. Berikut adalah beberapa karakteristik dari digital mindset:

Abundance mindset

Memiliki pendekatan kolaboratif dan kooperatif, open-mindedness, dan kepercayaan adalah indikasi dari dunia digital yang saling terhubung.

Growth mindset

Orang dengan mindset ini cenderung mengambil setiap kesempatan untuk membantu mereka tampil lebih baik. Orang-orang ini lebih cenderung melakukan upaya ekstra untuk mempelajari hal-hal baru dan memiliki fleksibilitas yang membantu mereka mengatasi tantangan. 

Agile approach

Menjadi gesit lebih dari sekedar beradaptasi dengan perubahan. Pada era digital, kita harus merasa nyaman dengan teknologi, melihat perubahan sebagai peluang, dan menerima cara kerja yang baru.

Comfort with ambiguity

Di era VUCA, ambiguitas dan volatilitas telah menjadi standar. Sangat penting untuk menjadi adaptif terhadap ambiguitas; mengambil keputusan dalam menghadapi informasi yang tidak lengkap, dan tentu saja benar ketika kita mengeksplorasi dan bereksperimen. Kita harus bersiap untuk menghadapi ketidakpastian dan perubahan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline