Lihat ke Halaman Asli

Innnayah

Calon Sinematografer

Pantai yang Hilang dan Desa Tenggelam Akibat Banjir Rob

Diperbarui: 25 Mei 2022   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pintunya pendek sekali" celetuk saya ketika melihat rumah-rumah di sepanjang pesisir pantai Pekalongan.

Desa-desa di sini tenggelam perlahan-lahan, kadang mengganas kadang tanpa terasa. Memaksa penghuninya tetap bertahan dengan meninggikan rumah atau hengkang dari tanah kelahiran.

Ketika saya masih kecil, pedesaan tersebut adalah tambak dan sawah. Namun sekarang, yang tersisa rumah-rumah dengan bentuk tak biasa atau malah ambruk kosong ditinggal penghuninya.

Narasi mengenai banjir rob seringkali disertai dengan kata 'bencana'. Sehingga seolah kita cukup berserah saja. Padahal fenomena lingkungan hidup ini sebenarnya bukan hanya karena kehendak alam, namun ada campur tangan manusia di dalamnya.

Apa sih banjir rob?

Banjir rob merupakan genangan air pada bagian daratan pantai yang terjadi pada saat air laut pasang. Banjir rob menggenangi bagian daratan pantai atau tempat yang lebih rendah dari muka air laut.

Banjir rob menjadi ancaman yang terjadi pada hampir setiap datangnya musim penghujan di daerah pesisir pantai. Tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur dan sarana wilayah, namun juga pada sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Pola hidup sehat warga masyarakat di sana juga perlu mendapatkan perhatian. 

Banjir Rob di Pekalongan

Kampung halaman saya Pekalongan, daerah yang memiliki permasalahan banjir rob. Pekalongan merupakan waterfront city yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa dengan penduduk yang padat.

Penggenangan banjir rob yang terjadi hampir setiap hari dengan durasi waktu genangan 3-5 jam. Bencana banjir rob yang diikuti dengan fenomena kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah berpotensi memperluas daerah tergenang banjir rob.

Umumnya wilayah pesisir Pekalongan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan budidaya tambak. Namun genangan banjir mengakibatkan lahan tambak mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Kondisi perairan di muara sungai menjadi tercemar akibat adanya genangan banjir. 

Saya tidak akan cerita dengan Bahasa yang sulit dimengerti, sebab yang saya inginkan kalian yang membaca tulisan ini paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kenaikan muka air laut mungkin memang susah kita kendalikan, namun bagaimana dengan penurunan muka tanah? Bukankah ini sebenarnya ada campur tangan manusia secara langsung?

Penurunan Muka Tanah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline