"Menatap lembayung di langit Bali...dan kusadari, betapa berharga kenanganmuu...uuu" Yakkk kenangan Danone Blogger academy 2018 masih kerasa banget. Sudah hampir setahun, tapi terlalu berkesan buat segera masuk recycle bin otak. Dan tadi aku baru tahu kalau Danone Blogger academy 2019 bakal dihelat sebentar lagi di Bali. Wow, siapakah mereka yang beruntung? Boleh engga ya aku ikutan, nanti kita bikin short movie yuk tentang "One health, one planet" di Bali!
3
Engga pernah Nyesel Ikut Danone Blogger Academy
Ya gimana nyesel, ilmunya mahal lho. Mentornya bukan kaleng-kaleng deh. Praktisi kesehatan, dokter, videographer, influencer yang followernya bejibun, dan yang aku paling berkesan ketemu senior om Arbain Rambey.
Padet banget materinya? Iya padet banget, tapi hawanya fun lho. Di sela-sela materi selalu ada ice breaking. Oiya dan semua materi dibawakan dengan interaktif. Bisa banget tanya-tanya sepuasnya ke para mentor. Untuk beberapa kelas seperti fotografi dan videografi malahan langsung praktek dan direview lho, seru lah!
Ketemu dengan sesama blogger di DBA jangan canggung. Ya, aku tahu mereka para blogger ibukota yang sudah malang melintang di berbagai event. Tadinya cuma follow socmed, eh pas ketemu engga ada sombong-sombongan.
Semua terjalin dalam keluarga Danone Blogger Academy. Cepet akrab, saling support, fun...bahkan sampai sekarang bercandaan di grup whatsap juga selalu hangat. Kalau belum daftar Danone Blogger Academy 2019 bisa cek-cek dulu nih di link berikut: Pendaftaran DBA 2019.
Itu baru soal acara di kelas ya, yang waktu itu digelar di Head Office nya Danone. Bagaimana dengan fieldtrip? Aku rela nginep di Bandara biar paginya engga telat pesawat pertama ke Jogja. Kami semua di Jogja mengunjungi PT sari Husada dan Aqua. Banyak ilmu, apalagi buat aku yang basicnya memang kerja di industri. Udah berasa lagi audit aja sih hawanya.
4
Membaur dengan masyarakat, ikutan aktivitas CSR (corporate social responsibility), ngobrol, rasanya adem banget deh meski Jogja hari itu puanase poll. Ternyata ada desa yang pengelolaan dana desanya sudah mantep banget, punya BUMD (Badan Usaha MIlik Desa) dengan profit tinggi. Ada juga desa yang ibu-ibunya terampil banget bikin barang-barang lucu semacam tas dan pernak-pernik dari sampah plastik.