Lihat ke Halaman Asli

Inngamul Wafi

Bangsawan (Bangsa tangi Awan)

Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW: Bersholawat dan Meneladani Akhlaknya

Diperbarui: 29 Oktober 2020   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wallpapaercave.com

Hari ini tanggal 12 Rabiul Awwal 1442 H bertepatan dengan Peringatan Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi pedoman umat muslim bahkan tidak jarang dari non musim mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Umat Muslim dari seluruh penjuru dunia memperingati hari kelahiran atau yang biasa kita sebut dengan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Sebenarnya mengapa kita perlu memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulud Nabi ? iya, bagi saya itu memang perlu karena kita belum bertemu secara langsung maka dari itu kita perlu memperingati supaya kita lebih tau siapa, bagaimana akhlaknya, tentunya supaya kita lebih mengenal jauh Nabi Muhammad SAW.

Seperti yang kita ketahui Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak. Tidak berhenti disitu, dari semua aspek kehidupan manusia seperti dalam hal bermuamalah tertuju kepada seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Dari situ pentingnya kita memperingati Maulud Nabi, supaya kita dapat mengenal lebih jauh dari apa yang disampaikan oleh para kyai alim ulama yang mempunyai keilmuan dan berwawasan luas. 

Selain itu kita juga dianjurkan untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengharap syafaat kelak diakhirat, karena kita tidak mungkin hanya mengandalkan amalan kita yang berantakan. Kelak diakhirat syafaat nabi yang akan menolong kita. maka dari itu kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat.

Diibaratkan kalau kita membaca sholawat kepada Kanjeng Nabi itu seperti halnya air yang diisi ke wadah yang sudah penuh, tumpahan itu lah yang akan kita peroleh. Singkatnya ketika kita membaca sholawat kepada Kanjeng Nabi, otomatis akan kembali kepada kita dalam bentuk keberkahan. Bahkan kita dalam berdoapun harus diiringi dengan sholawat supaya bisa lebih ijabah.

Meneladani akhlak yang diatas sempat disinggung. Kanjeng Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak merupakan instrumen penting manusia yang harus dimiliki. Bahkan kedudukan adab/akhlak itu diatas ilmu. Dalam masyarakat jawa yang kita kenal yaitu unggah ungguh, sopan santun. 

Dalam bermasyarakat kita tentunya harus berperilaku atau berakhlak seperti Kanjeng Nabi. Kalau belum bisa sepenuhnya yang penting perlahan kita meniru apa yang dilakukan Kanjeng Nabi dalam bermasyarakat.

Semoga dimoment Maulud Nabi ini kita diberikan keberkahan, kemanfaatan, dan keilmuan yang mendapat ridho dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline