Lihat ke Halaman Asli

Innama Marisa

Mahasiswa

Logika Part 3

Diperbarui: 20 September 2023   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertemuan mata kuliah logika kembali di mulai pada tanggal 17 September 2023 di kampus Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 3. 

"Kapan sesorang itu berfikir? Yaitu ketika akal memiliki penalaran. Dan bagaimana melakukan penalaran tersebut? Yaitu melalui pengalaman dan pengetahuan." Ujar pak harry dosen mata kuliah logika. 

Pengalaman (Experlence) dan pengetahuan (Preteren) sangat berkaitan, pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan.

Selanjutnya, penalaran itu ada 2 yaitu penalaran Induktif dan penalaran Deduktif. 

1. Penalaran Induktif,adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Penalaran induktif ini bersifat a posteriori yaitu kasus yang dijadikan premis merupakan hasil pengamatan inderawi. Seperti contoh, 

Premis 1 : putri memakai kerudung

Premis 2 : hilwa memakai kerudun

Premis 3 : alfi memakai kerudung 

Kesimpulan : sebagian mahasiswi KPI memakai kerudung (dari khusus ke umum). 

2. Penalaran Deduktif adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang umum ke hal-hal yang khusus.  Penalaran deduktif mengambil kesimpulan berdasarkan premis yang ditemukan. Sedangkan premis adalah asumsi, pemikiran serta landasan kesimpulan yang benar. Contoh dari penalaran deduktif, 

Premis 1 : gajah adalah binatang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline