Lihat ke Halaman Asli

Gamal Albinsaid

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Penularan Covid-19

Diperbarui: 18 Juni 2020   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Viabilitas Virus SARS-CoV-2

Dalam sebuah penelitian yang berjudul Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1 yang telah dipublikasikan The New England Journal of Medicine dilaporkan viabilitas virus pada berbagai permukaan berbeda. Hal ini penting untuk membantu kita mengetahui seberapa lama virus bertahan di luar tubuh dalam berbagai permukaan berbeda. Sehingga kita bisa melakukan berbagai upaya pencegahan virus baik di rumah ataupun di lingkungan kerja kita.

Berdasarkan berbagai penelitian, diketahui bahwa Virus SARS-CoV-2 bisa bertahan setengah sampai 3 jam di udara, sekitar 8 jam di kardus, 4 sampai 5 hari di kertas, hingga 4 hari di kaca, 2 hari di besi, 4 jam di tembaga, 4 hari di kayu, 6 sampai 7 hari di plastik, hingga 5 hari di keramik, 2 sampai 12 hari di batu, dan 16 jam di polypropylene (termasuk kemasan dan tekstil). Kebersihan adalah elemen inti dari kesehatan.

COVID-19 lebih Menular dari Influenza

Menurut CDC, Virus SARS-COV-2 ini memiliki reproduction number antara 1,6 hingga 2,4. Sedangkan virus influenza memiliki reproduction number 1,2 hingga 1,4. Oleh karena itu COVID-19 lebih mudah menular dari influenza.

Populasi Lebih Tua Memiliki Resiko Kematian Lebih Besar

Dari laporan kasus COVID-19 diketahui bahwa orang-orang yang berusia lebih tua memiliki risiko lebih besar. Di Cina, orang-orang yang berusia lebih dari 80 tahun memiliki angka kematian 7 kali lebih besar dari rata-rata. Sedangkan, orang-orang yang berusia 70-79 tahun memiliki resiko meninggal 4 kali lebih besar dari rata-rata.

Oleh karena itu, kita harus memberikan pencegahan yang optimal untuk orang-orang lanjut usia. Dimana mereka termasuk kelompok yang rentan dengan infeksi dan memiliki angka kematian yang tinggi. Selain generasi tua, orang-orang dengan penyakit penyerta juga memiliki resiko kematian lebih tinggi.

Angka kematian generasi muda yang berusia dibawah 40 tahun memang termasuk rendah, yaitu 0,15 hingga 0,4%. Namun, generasi muda dapat menularkan infeksi ke generasi yang lebih tua.

Dok. pribadi

Proyeksi Kasus di Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline