Lihat ke Halaman Asli

Sakratulmaut

Diperbarui: 13 Desember 2015   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Dalam bukunya yang berjudul MENYINGKAP HATI MENGHAMPIRI ILAHI, Hujahtul Islam, Imam Al Ghazzali memberikan gambaran yang begitu mendalam dari hadist dan atsar Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Beberapa gambaran tentang Sakratulmaut :

Al Hasan Berkata bahwa Rasulullah saw. Pernah menyebut kematian dan kepedihannya. Beliau bersabda . “ kepedihannya setara dengan tiga ratus pukulan pedang “

Beliau juga pernah ditanya tentang hal itu. Beliau lalu menjawab, “ kematian yang paling ringan adalah seperti duri didalam wol. Tidak dapat dikeluarkan duri dari wol melainkan tercabut juga wol itu “.

‘Ali k.w. berada dalam pertempuran dan berkata. “ Jika kalian tidak membunuh. Matilah. Demi tuhan Yang didriku dalam kekuasaan NYA, seribu kali pukulan pedang lebih ringan daripada pedihnya kematian diatas ranjang.”

Syaddad ibn Aws berkata. “ kematian bagi orang mukmin merupakan ketakutan yang paling mengerikan didunia dan akhirat. Ia lebih menyakitkan daripada digergaji dan direbus dalam kuali. Seandainya orang mati itu dibangkitkan, lalu ia mengabarkan kematian kepada para penghuni bumi, niscaya mereka tidak akan hidup tenang dan tidak dapat tidur nyenyak.”

Zayd ibn aslam meriwayatkan hadis dari bapaknya, katanya, “ jika ada kedudukan yang tersisa pada orang mukmin yang tidak diperoleh dengan amalannya, maka ditimpakanlah padanya pedihnya kematian agar dengan sakratulmaut itu den kesengsaraanya ia memperoleh kedudukan di surga. Sebalikanya, jika orang kafir memiliki satu kebaikan, ia dibalas dengan keringan dalam sakratul maut untuk melengkapkan kebaikannya , lalau ia dikembalikan ke Neraka.

Umar r.a. berkata pada Ka’abal-Ahbar, “ wahai amirul Ka’ab, beritahukanlah kepadaku tentang kematian “

“ Amirul mukminin . kematian itu ibarat dahan penuh duri yang dimasukan kedalam perut seseorang. Setiap duri mengait pada urat, lalu ia menariknya dengan sekuat tenaga. Ia mengambil apa yang bisa diraih dan membiarkan apa yang bisa ditinggalkan.”

Inilah keadaan sakratul maut pada wali dan kekasih Allah. Jadi apalagi keadannya pada kita yang berlumuran dosa. Bersama Sakratulmaut itu datanglanh kepada kita bencana-bencana yang lain. Bencana kematian itu ada tiga :

Pertama , pedihnya pencabutan nyawa, sebagaimana telah kami jelaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline