Lihat ke Halaman Asli

Integritas dalam Penegakan Hukum

Diperbarui: 7 Desember 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika kita telaah makna integritas yang berarti ber prilaku dengan nilai-nilai luhur yang dilandasi oleh kejujuran agar semua pencapaian selalu netral dari unsur-unsur yang lain adalah layak dijadikan dasar para penegak hukum , para pemangku kepentingan sampai kita sebagai masyarakat diwajibkan meng implementasikan sikap yang penuh integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sebuah Simbol seorang Tokoh bahwa “ Acting with Integrity and Complience with The Law “ adalah sahih jika hal itu diterapkan maka kehidupan sebuah bangsa akan konsistent dalam mempertahankan kesejahtraan bagi rakyatnya. Jika saat ini para pejuang bangsa ini selalu berteriak tentang Penegakan hukum, Kesamaan hukum dan keadilan, maka dari saat ini mari kita teriakan juga bahwa integritas manusia akan menjadi barometer dimana hukum itu akan menjadi panglima. Integritas adalah mentalitas manusia yang bisa dicetak melalui  indoktrinisasi pendidikan dan cara-cara lainnya oleh kekuasaan negara ini. Teriakan lah integritas kepada negara agar sendi-sendi mental bangsa ini dibentuk oleh negara itu sendiri. Terlalu klasik jika kita hanya bisa menggunakan people power dalam me revitalisasi sebuah konsep kebangsaan. Bangsa ini harus didorong secara terpelajar dan tersistemasi oleh kekuatan rakyat yang mengedepankan perubahan-perubahan dalam pola pendidikan.

Jika seluruh mahasiswa dan elemen bangsa ini bergabung dalam pemikiran dengan konsep tersistem untuk melakukan perubahan sebuah metode pendidikan maka keyakinan untuk hasil yang optimal adalah mutlak. Permasalahan bangsa ini buka di level knowledge terhadap bidang ilmu yang dalam hal ini adalah ilmu hukum. Permasalahn bangsa ini adalah kelemahan integritas yang dimiliki oleh masayrakat yang dengan kebiasaan selalu mengedepankan tenggang rasa, kedekatan dengan mengeyampingkan kepatuhan-kepatuhan aturan hukum baik hukum positif atau norma-norma yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat.

Pusaran sistem kekuasaan dalam sistem politik saat di dibutuhkan sumber daya manusia yang handal, konsistent, sederhana dan fokus terhadap cita-cita bangsa dan rakyat indonesia. Dimana kita saat ini berada ?? memang tidak cukup dengan menulis dalam upaya memberikan sumbangsih terhadap negara. Akan tetapi konkritkan dengan konsep nyata melalui pemikiran-pemikiran yang konstruktif dan berwawasan dalam sebuah tatanan program yang memiliki tujuan mulia yaitu sebagai rakyat indonesia yang mencintai bangsanya.

Sekian

@ Indra Kurniawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline