Gaia, seorang putri yang sedang dimabuk asrama dengan kekasihnya yang bernama Arte. Setiap detik, setiap saat isi pikirannya dipenuhi oleh Arte. Gaia begitu menyayangi dan mencintainya, begitu pula dengan Arte. Namun suatu hal yang Gaia tidak sadari adalah bahwa Ia tidak bisa bersama kekasihnya. Hal tersebut dikarenakan masing-masing dari keluarga mereka tidak pernah menjalani hubungan yang baik semenjak keluarga Arte merebut kekuasaan dari keluarga Gaia.
"Gaia, apakah kamu lupa dengan keluarga Arte? Keluarganya adalah musuh kita sedari dulu. Merekalah yang merebut segalanya dari kita!" Ibu Gaia menasihati putrinya itu. "Namun aku sudah menaruh hatiku seluruhnya padanya, bu! Tidak semudah itu untuk melepaskannya." Ucap Gaia. "Apakah ibu dan ayah akan selamanya memusuhi keluarganya? Bagaimana kalau kita memaafkannya saja," Tambahnya. Sang ibu pun marah dan mengunci Gaia di kamarnya.
Gaia menangis sesegukan di kamarnya, yang hanya ada di pikirannya adalah Arte. Ia ingin terus bersamanya namun tidak tahu dengan apa yang harus dilakukan. Gaia akhirnya memiliki ide untuk lari dari kediamannya untuk menemui Arte.
"Bagaimana kalau kita harus berpisah Te," Tangis Gaia. Arte pun menjawab, "Tenang putriku, semuanya akan baik-baik saja." Mereka memandang satu sama lain dengan penuh harapan dan ketakutan. Gaia dan Arte bergandeng tangan sambil berdoa dengan sepenuh hati.
Sementara itu, ibu Gaia merasa bersalah atas perlakuannya terhadap putrinya tersebut. Ibunya hanya khawatir dengan perlakuan keluarga Arte, mengingat masa lalu yang kelam. Namun setelah melihat putrinya yang tampak sangat bahagia bersama kekasihnya, membuat Ia ingin membiarkan saja anaknya. Sang ibu pun berbincang lama dengan suaminya, hingga akhirnya mereka menyetujui Gaia dengan Arte.
Gaia yang sudah kembali ke kediamannya, mendengar kabar bahwa ibu dan ayahnya menyetujuinya dengan Arte. Gaia sangat bersyukur dan bahagia. Ia tak sabar untuk mengabari Arte. Tak lama mereka menikah dan menjalani sisa hidup bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H