Lihat ke Halaman Asli

Puisi Jingga dan Rintik Air

Diperbarui: 22 November 2022   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jingga & Rintik air

Senja, terbalut mendung
Satu persatu rintik hujan pun turun
Mengetuk atap-atap genting
Menyirami pepohonan  kering

Mencoba membaca arah
memanggil cahaya di balik gelapnya
Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan
Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan bersama

Ku 'kan mengeja bayangmu
Membahasakan senyummu saat itu
Di sini pun masih terasa sama
Hampa, serupa kesunyian

Andai saja mampu
Menghalau lajunya waktu

Aku akan menunggumu

Hingga jingga dan rintik air ini

Kembali Bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline