Lihat ke Halaman Asli

My Horor Class, Midwifery Students...

Diperbarui: 4 Oktober 2016   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto sesaat setelah kelas berakhir. Dokumentasi Pribadi"][/caption]Hari kedua mengajar di kelas Non Reguler D-IV kebidanan. Kelas D-IV kebidanan merupakan kelas yang terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Rata-rata mahasiswa dalam kelas ini adalah mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil alias PNS. Jumlah mahasiswa dalam kelas ini sekitar 50 orang yang terdiri dari sebagian besar ibu bidan yang sudah menjadi pegawai di rumah sakit serta puskesmas yang ada di wilayahnya.

Ada yang berasal dari kendari, sengkang, polewali mandar, dan juga berasal dari palu. Untuk tidak mengganggu tanggung jawab serta pekerjaan utama mereka, jadi mereka hanya menghadiri perkuliahan selama sebulan atau disebut sebagai sistem blok.

Menurut informasi dari beberapa mahasiswa yang sempat berbincang dengan saya. Mereka pada umumnya memiliki izin belajar dari instansinya masing-masing. Jadi mereka di izinkan mengikuti perkuliahan dalam waktu tertentu kemudian kembali lagi ke asal mereka sesuai waktu yang terjadwal.

Ada yang unik dalam perkuliahan ini, sejak hari pertama sampai hari kedua ini, mereka lumaya antusias mengikuti perkuliahan yang saya bawakan. 

Galak tawa pun seringkali pecah riuh memenuhi ruangan yang berukuran lumayan luas ini. Tawa dan canda serta riuh sudah menjadi bagian dari kelas saya.

Ketika mereka mempraktekan dialog dalam bahasa Inggris yang lain akan terdiam sambil menyimak teman seperjuangan mereka yang berusaha melemaskan lidanya melafalkan English. Seolah ada aba-aba yang mengharuskan mereka tertawa ketika salah satu diantara mereka melakukan kesalahan dalam pengucapan. 

Maklum saja, karena sebagian diantara mereka memiliki kempampuan Bahasa Inggris yang sangat kurang, demikian adanya, semangat mereka tak pernah lelah ataupun jenuh seharian belajar English.

Ada yang unik di kelas ini, diantara mahasiswa yang sering sekali berceloteh dalam bahasa daerah mereka adalah mahasiswa yang berasal dari Kab. Sengkang. Bahasa ibu mereka adalah bahasa bugis, tanpa sadar seringkali mereka mengeluarkan ungkapan dengan menggunakan bahasa bugis sontak saja teman-teman mereka yang berasal dari daerah lain tertawa terbahak-bahak.

Tidak mau kalah, mahasiswa dari kendari pun dengan bahasa asli mereka adalah bahasa to’laki sesekali menghiasi mata kuliah bahasa inggris yang saya bawakan.

Begitupun mahasiswa dari polewali mandar terkadang sesekali memperkenalkan bahasanya yang sedikit unik menurutku (tidak pernah mendengarnya...).

Jadwal belajar untuk kelas bidan seperti ini dimulai dari jam 08.00 am sampai 16.00 pm. Bayangkan saja alangkah boringnya belajar selama itu jika yang mengajar adalah orang yang tidak memiliki skill serta sense homour yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline