Lihat ke Halaman Asli

Zainuddin MZ dan Kangkung Lewat

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktunya di dunia ini sudah selesai dua hari yang lalu. Tapi, ‘usianya’ lebih panjang dari waktu hidupnya. Ya, dia lah KH. Zainuddin MZ, da’i kondang yang terkenal dengan da’i sejuta ummat. Siapa yang tak mengenalnya? Ceramah dengan suara dan logat betawi yang khas. Banyak ya? Hehehe

Saya ‘berkenalan’ dengannya sejak kecil. Kaset-kasetnya sudah ada di rumah sejak saya masih TK. Dan waktu itu yang saya tahu hanyalah orang-orang di rumah akan tertawa keras setiap mendengar kaset-kaset ceramahnya diputar. Ah ya, tentu saja saya ikut tertawa dong ya! Walaupun ga ngerti. fufufu…

Kaset-kaset itu tetap bertahan dan sering sekali diputar ulang di rumah. Saat SD saya mulai memahami apa yang ditertawakan oleh orang-orang dewasa di rumah.

Seperti ;


Di kaset yang membahas tentang lika-liku keluarga. Ada suami yang saat ngobrol dengan teman-temannya bisa menjaga rahasia rumah tangganya, bahkan hal yang sederhana, tentang masakan misalnya. Si suami akan tetap memuji istrinya, “Bini gue memang oke banget kalo masak. Ga ada yang kayak dia tuh kalo masak. Satu-satunya di dunia rasa yang begitu.” Padahal kenyataannya sebaliknya.

Namun, ada juga suami yang embeeerrrr. Setiap bertemu dengan teman-temannya selalu saja menceritakan istrinya yang sering masak kangkung, “Payah! Kangkung lagi, kangkung lagi. Tiap hari gue dijejelin kangkung!”

Nah, setiap dia lewat, teman-temannya akan berbisik-bisik, “Noh, kangkung liwat, kangkung liwat. Hihihi…”

Di kaset yang lain. Bercerita tentang Idul Kurban, saat Ismail diberitahukan ayahnya bahwa Alloh meminta Ibrahim untuk memenggal leher Ismail. Jawaban Ismail adalah, “Kalau itu memang perintah Tuhanku, lakukanlah ayah.”

Kalau saja Ismail ada di jaman ini, mungkin dia akan bilang, “Kenapa ga Baba aja yang tuaan? Yang udah bau tanah duluan?” Begitu jelas Zainuddin MZ.

Masih banyak ceramah yang lain. Tentu masih ingat ceramahanya tentang janda-janda dong ya? Masih popular juga sampai saat ini.

Seiring waktu, saya baru benar-benar bisa memahami candaan-candaannya di ceramah yang membuat saya bisa tertawa terpingkal-pingkal itu. Bahwa apa yang terjadi dalam rumah tangga adalah hal harus dijaga. Bahwa kecintaan pada Tuhan adalah hal yang utama. Bagaimana berbicara yang santun untuk sesuatu yang terasa berat bagi kita. Juga hikmah-hikmah yang banyak dari yang beliau sampaikan.

Sesederhana itu cara beliau menyampaikan. Dan mengena ke sasaran.

Innalillahi wa inna ‘ilayhi raji’un




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline