Lihat ke Halaman Asli

Nystans

Pokoknya nulis :)

My Acne Story: Jerawatan Sampai Diputusin Pacar

Diperbarui: 28 Mei 2020   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto SMP Kelas 3. Dekil sekali andah~

Kalau bicara soal jerawat saya punya pengalaman yang cukup sedih soal ini. Serius! Saya pernah putus karena jerawatan. Tapi ya memang karena ada faktor lain yang bikin saya putus juga dengan mantan saya yang itu. Jika diingat-ingat kembali, sebenarnya saya sudah jerawatan dari kelas 2 SMP. Hal itu karena ke-sotoy-an dan jiwa pecicilan saya yang berani menempelkan bedak Marks di muka setiap kali ke sekolah, ikut-ikutan sepupu saya yang waktu itu duduk di kelas 3 SMP.  

Jerawat yang muncul memang jerawat kecil-kecil, tapi cukup mengganggu penampilan. Dari tadinya yang hanya satu dua biji dan saya biarkan karena masih cuek. Lama-lama 'si tersangka' jerawat ini malah tambah banyak dan berinvasi hampir di seluruh pipi dan jidat. Sampai-sampai setiap kali berkaca rasanya benci sekali liat muka sendiri. 

Bukannya apa, karena segala macam sudah saya coba. Mulai dari minum air, olahraga, cuci muka, pakai perawatan produk A, B, C, D semuanya nihil. Malah pas SMA itu rasa-rasanya jerawatnya tambah parah sampai saya berkuliah di Kota Malang (Saya tidak punya banyak dokumentasi SMA, karena facebook yang lama sudah saya tutup, dan kemudian saya baru ingat banyak sekali foto kenangan disitu)

Foto 2012 atau 2013 gitu ya, agak lupa juga. 

Singkat cerita entah kenapa alhamdulillah pas kuliah, jerawat saya jadi rada menghilang, mungkin air di Kota Malang lebih cocok di muka saya. Jadi waktu itu saya tidak pernah pake skincare atau perawatan apapun. Biasanya masalah wajahku yang muncul hanyalah bruntusan di jidat menjelang M.

Nah, masalah muncul kembali ketika saya lulus dan kembali ke Kota Ambon. Saya sangat mengingat detail kejadiannya, sepertinya waktu itu saya tidak melakukan apapun di wajah saya. Tapi jerawat yang muncul kali ini parah dan lebih membabi buta hahaha. 

Saya mulai berpikir mungkin saya benar-benar tidak cocok dengan air, dan yang kedua karena 4 tahun saya di Kota Malang suhunya tidak seekstrim dan sepanas Kota Ambon. Hanya perasaan takut yang timbul setiap kali saya berkaca. Kesal juga dengan orang-orang sekitar yang suka ngomong: "Hiiii se muka kanapa itu?" "Hi se muka su bagimana itu?" Pokoknya kesal, mengingat saya sudah mencoba juga segala macam cara buat menghilangkan dan tidak berhasil juga (ditambah lagi ini kali kedua perjuangan saya untuk membasmi jerawat yang membandel)

Jerawatnya banyak di pipi yang tertutup jilbab. Mungkin jadi salah satu faktor juga biar pake jilbabnya agak diangkat dikit hahaha.

Dan pada saat itulah saya diputusin pacar hahaha. Alasannya mungkin karena muka saya jelek sekali ya, kalau banyak jerawat (ini saya hanya feeling saja istilahnya, karena selama kita pacaran dia selalu mengeluh dengan jerawat saya, yang tak enak dipandang meskipun ada faktor lain juga)

Di tengah kebingungan saya mengatasi jerawat, akhirnya saya memutuskan ke salah satu klinik di Kota Ambon untuk lebih rutin facial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline