Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 (HPK-57) HM Ikhsan Ingratubun yang didampingi Sekjen H Agus Hitopa Sukma, menyambut baik hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang telah memilih H Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru. HPK-57 yang merupakan organsiasi kemasyarakatan yang dibentuk Kosgoro 1957 berharap DPP Partai Golkar pimpinan Setya Novanto segera mengaktifkan organisasi Partai Golkar yang kurang lebih selama dua tahun ini cenderung vakum karena terbelit oleh konflik internal.
Munaslub Partai Golkar yang berlangsung di Nusa Dua Bali dari tanggal 15 hingga 17 Mei telah berlangsung cukup meriah. Acara yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri Wapres Jusuf Kala beserta sejumlah Menteri tersebut langsung melakukan siding sidang komisi dan berakhir pada sidang paripurna untuk memilih Ketua Umum. Dalam kesempatan tersebut tampil delapan kandidat calon ketua umum (Caketum) yaitu Ade Komaruddin, Arilangga Hartarto, Azis Syamsudin, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso dan Setya Novanto.
Menurut Agus Hitopa, terpilihnya Setya Novanto merupakan aspirasi seluruh kader Partai Golkar karena Setya Novanto memiliki rekam jejak yan memungkinkan untuk menjadi pucuk pimpinan di Partai Golkar. Setya yang merupakan seorang pengusaha sukses itu, di Golkar mengawali karir dari bawah. Dari Pokja Golkar di era orde baru hingga berbagai jabatan penting diembannya didalam kepengurusan Partai Golkar era reformasi sekarang ini. “ Pantas kalau Pak Setya Novanto jadi Ketua Umum Golkar untuk periode kedepan karena beliau memiliki penglaman yang luar biasa selama berkarir di Golkar ” ujar Agus Hitopa.
Agus Hitopa mantan Wakil Sekjen dan waki Bendahara DPP Partai Golkar itu selanjutnya berharap agar Ketua Umum Partai Golkar yang baru itu segera merealisasikan hasil hasil keputusan Munaslub seperti memperjuangkan mantan Presiden Soeharto menjadi pahlawan nasional. “Suka tidak suka, Pak Harto adalah figure pemimpin bangsa yang telah banyak mengabdikan karya karyanya untuk kepentingan bangsa dan secara khusus juga ikut membesarkan Golkar,” kata Agus Hitopa seraya menambahkan, “Gelar pahlawan nasional sudah waktunya diberikan kepada mantan Presiden Soeharto”.
Keputusan lain yang harus diperjuangkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru adalah system pemilu, dari semula system proporsioal terbuka menjadi sistem proporsional tertutup. Bila perlu Golkar harus bisa memperjuangkan sistem distrik pada Pemilu tahun 2019. “ Setelah sekian lama kita mernerapkan sistem proporsional terbuka dan ternayata hasilnya seringkali merugikan Partai Golkar, maka sudah saatnya kita kembali ke system proporsional tertutup atau langsung ke distrik ”.
Mengenai Partai Golkar yang sekarang bergabung kedalam pemerintahan Jokowi-JK, Agus Hitopa menilai bahwa siap seperti sudah tepat. Hal ini dikarenakan selama ini Golkar tidak pernah berada di luar pemerintahan, apalagi pada masa Orde Baru. “Tidak pernah bukan berarti tidak mampu berada diluar pemerintahan, tetapi yang jelas sekarang ini sikap partai Golkar mendukung pemerintah sudah sangat tepat”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H