Lihat ke Halaman Asli

Jack Febrian Rusdi

Dosen dan Peneliti

Ribuan Takjil Dibagikan dalam Kegiatan KUACI Berbagi di Cimahi

Diperbarui: 6 April 2024   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zul Ando, Dr. Tedja (Tengah kiri dan kanan), beserta sebagian Bundo Kanduang KUACI dalam Berbagi Takjil di Cimahi (dokpri)

Cimahi, 06 April 2024 - Kegiatan "KUACI Berbagi Takjil" yang diprakarsai oleh Ketua Keluarga Urang Awak Cimahi (KUACI), Zul Ando, berhasil menyentuh ribuan masyarakat pada tanggal 05 April 2024 di Kota Cimahi.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk berbagi takjil kepada sesama, tetapi juga menunjukkan kebersamaan yang luar biasa dalam menjalankan aksi sosial. Ribuan takjil didistribusikan kepada masyarakat yang melintas di sepanjang perjalanan, menciptakan momen kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang.

Salah satu momen yang memperkaya kegiatan ini adalah partisipasi aktif dari Dr. Tedja Gurat Baktinia, yang turut serta dalam memberikan sumbangan dan membagikan takjil bersama dengan kelompok Bundo Kanduang. Keikutsertaan mereka menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian tidak mengenal batas-batas kelompok atau latar belakang.

Dukungan penuh juga diberikan oleh anggota KUACI lainnya, yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pengusaha dan pedagang di Kota Cimahi. Ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dapat menyatukan beragam elemen masyarakat untuk tujuan yang baik.

Menurut Dr. Tedja Gurat Baktinia, berbagi takjil untuk buka puasa di bulan Ramadan memiliki makna yang sangat dalam dan multidimensional.

Dr. Tedja mengatakan bahwa secara spiritual, berbagi takjil adalah bagian integral dari ibadah di bulan suci Ramadan. Menurutnya, tindakan memberi makan kepada orang yang berpuasa merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperoleh pahala yang besar. Ia percaya bahwa setiap takjil yang dibagikan dengan niat yang tulus merupakan bentuk ibadah yang diterima oleh Tuhan.

Sebagian Bundo Kanduang KUACI di sela kegiatan berbagi Takjil di Cimahi  (dokpri)


Tidak hanya dari segi keagamaan, Dr. Tedja juga menekankan aspek sosial dan kemanusiaan dari berbagi takjil. Baginya, aksi berbagi takjil mencerminkan solidaritas dan empati terhadap sesama yang membutuhkan. Menurutnya, momen berbagi takjil adalah kesempatan untuk memperluas cinta dan kepedulian kita kepada orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung.

Dr. Tedja juga melihat bahwa berbagi takjil dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun kebersamaan dan menguatkan hubungan antarindividu dalam masyarakat. Menurutnya, saat kita berbagi makanan dengan orang lain, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga membuka pintu untuk interaksi sosial yang lebih dalam dan memperkuat ikatan emosional di antara kita.

Dengan pandangan ini, Dr. Tedja Gurat Baktinia menegaskan bahwa berbagi takjil di bulan Ramadan bukan hanya sekadar tindakan sosial atau ritual keagamaan, tetapi juga merupakan perwujudan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kebersamaan yang menjadi pondasi penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline