Lihat ke Halaman Asli

Dr. Jack Febrian Rusdi

Ph.D bidang ICT, Dosen dan Peneliti

Hasil Pemilu: Hak Masyarakat yang Harus Dijunjung Tinggi, KPU Perlu Terbuka pada Audit

Diperbarui: 13 Februari 2024   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian tampilan Sirekap di web KPU (sumber:KPU)

Oleh: Jack Febrian Rusdi, Pemerhati Teknologi Informasi

Menjamin Kredibilitas dengan Audit Terbuka

Kawal pemilu tak harus selalu berkunjung ke kantor KPU; cukup dengan melihat hasilnya, apakah sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Pastikan perhitungan lapangan sejalan dengan data yang dipublikasikan di situs web KPU. Karena data yang valid adalah yang bersumber dari lapangan, bukan yang sudah melalui beberapa tahapan, yang masing-masing memiliki risiko tersendiri.

Hasil pemilu, baik untuk calon legislatif maupun presiden, adalah hak masyarakat yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Untuk memastikan kredibilitasnya, KPU berkewajiban membuka sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) mereka secara teraudit kepada ketiga pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam pemilihan.

Transparansi dalam Sistem Pemilu

Transparansi dalam sistem pemilu kini menjadi sangat penting. KPU harus membeberkan secara detail pola kerja, sistem kerja, basis input data, hak akses sistem, dan apakah sudah pernah ada audit oleh ketiga paslon dan partai politik yang mereka wakili.

Banyak yang meragukan apakah paslon hanya menjadi boneka tanpa pengetahuan tentang sistem yang terjadi, atau bahkan tanpa persetujuan mereka. Tanpa audit yang transparan dari semua pihak yang terlibat, sistem pemilu berpotensi menjadi alat untuk mengendalikan keputusan, bukan mencerminkan kehendak sebenarnya dari masyarakat yang memilih.

KPU Harus Terbuka pada Audit

Peran KPU sebagai pelaksana pemilu sangat penting. Namun, kepercayaan publik terhadap hasil pemilihan akan lebih kuat jika sistem yang digunakan untuk menghitung suara dan menyampaikan hasilnya terbuka untuk audit dan peninjauan oleh semua pihak yang berkepentingan.

Jika kita mengabaikan tuntutan akan audit terbuka, kita menghadapi risiko bahwa pemilu, yang seharusnya menjadi tonggak demokrasi, malah menjadi alat untuk memanipulasi kekuasaan. Oleh karena itu, transparansi dan audit terbuka adalah langkah penting untuk memastikan integritas dan kredibilitas hasil pemilu yang kita percayakan sebagai fondasi demokrasi kita.

Satu suara sangat berharga; mereka berjuang mati-matian, bukan hanya bagi paslon, tapi juga bagi setiap individu masyarakat yang ingin memilih presiden sesuai dengan keinginannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline