Penerapan kemampuan teknologi telah digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk dalam mempelajari perilaku turis. Bagaimana perilaku turis dapat dipelajari dengan menggunakan teknologi? Perilaku seperti apa saja yang dapat dipelajari? Dan apa manfaatnya mempelajari perilaku tersebut?
Kehadiran teknologi telah memberikan berbagai manfaat yang besar bagi manusia selama ini, termasuk diantaranya membuat pekerjaan manusia menjadi mudah. Teknologi telah dikembangkan diantaranya bersifat mekanik, elektrik, maupun logik. Kehadiran teknologi bersifat mekanik membuat manusia memiliki alternatif untuk beraktifitas menjadi lebih mudah dalam bentuk aktifitas yang bersifat gerakan. Penggunaan perangkat elektrik mampu menghasilkan sumber penerangan, panas, penghasil gerak, sarana hiburan, media pengobatan, pemanfaatan dalam bidang olahraga, maupun suara. Di sisi lain kehadiraan teknologi yang mampu mengolah logika, membuat bervariasinya kombinasi antara elektrik maupun mekanik dapat direalisasikan untuk menghasilkan informasi maupun untuk pengelolaan berbagai bentuk perangkat.
Implementasi teknologi dalam membaca perilaku manusia telah dikembangkan dalam berbagai bentuk. Perilaku yang dikaji pun bermacam. Kajian perilaku ini diantaranya dideteksi dan direkam dengan menggunakan sensor. Sensor mengambil data berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh turis. Aktivitas yang direkam dapat berupa perilaku yang disadari oleh turis itu sendiri ataupun sebaliknya.
Dunia pariwisata memberikan peluang besar untuk menghasilkan pendapatan bagi daerah maupun negara. Hal ini telah dibuktikan bertahun-tahun, baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung diantaranya melalui aktivitas wisata itu sendiri yang mampu menggerakan perekonomian masyarakat terkait, sedangkan dampak tidak langsung diantaranya bagaimana pariwisata meningkatkan produksi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara global.
Saat ini, jejak aktivitas dari turis ditinggalkan dalam banyak bentuk, termasuk diantaranya melalui tulisan, pergerakan turis / rute perjalanan, komunikasi, maupun dokumentasi dari turis itu sendiri. Jejak ini berpotensi direkam oleh teknologi tanpa disadari oleh turis itu sendiri. Contoh jejak aktivitas yang ditinggalkan dan diolah ke dalam bentuk grafik waktu kunjungan turis ke suatu lokasi, tempat favorit turis, jenis makanan yang disukai turis.
Dengan adanya digital transformation, jumlah kunjungan turis pun berpotensi dipengaruhi melalui teknologi informasi. Bagaimana melalui teknologi informasi mampu meningkatkan ataupun menurunkan kunjungan ke suatu lokasi, bagaimana informasi yang disebar melalui teknologi informasi mampu membuat suatu lokasi menjadi target turis dalam menyurun rancangan perjalanannya, dan bagaimana informasi mampu membuat turis penasaran terhadap lokasi yang diisukan.
Memahami perilaku turis, mulai dari bagaimana mendapatkan data tentang perilaku turis, mengolah data, dan menghasilkan kajian tentang perilaku turis merupakan satu tantangan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh para pelaku bidang pariwisata.
Bagaimanapun, saat ini teknologi mampu untuk mengkaji perilaku tersebut dari berbagai aspek. Strategi yang tepat dalam mengkaji perilaku turis, membentuk persepsi bagi turis, serta menggiring pengambilan keputusan bagi turis tentu akan mempengaruhi pariwisata. Tinggal bagaimana kita memainkan peran dalam penggunaan tekologi tersebut untuk meningkatkan pariwisata ke suatu lokasi tertentu, terutama dengam mulai tumbuhnya kembali dunia pariwisata setelah menurunnya pandemi yang terjadi.
Diharapkan dengan digunakannya teknologi informasi dalam mempelajari perilaku turis, tentu akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas wisata di suatu daerah dan di Indonesia umumnya, terutama sebagai salah satu peluang meraih kembali potensi pendapatan negara melalui dunia pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H