Lihat ke Halaman Asli

Dr. Jack Febrian Rusdi

Ph.D bidang ICT, Dosen dan Peneliti

Indahnya menjadi Pribadi Sehat yang Normal

Diperbarui: 13 Januari 2016   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Indahnya menjadi Pribadi Sehat yang Normal"][/caption]

Indahnya menjadi pribadi yang normal, baik secara pribadi maupun secara menyeluruh untuk bangsa ini. Seperti apa pribadi sehat dan normal tersebut?

PRIBADI YANG SEHAT

Pribadi yang normal adalah individu yang sehat, yaitu keadaan berupa fisik, mental dan sosial secara penuh, dan bukan karena semata-mata karena hadirnya penyakit ataupun kecacatan pada individu tersebut (WHO).

PRIBADI YANG MEMILIKI MENTAL SEHAT

Pribadi yang normal adalah pribadi yang memiliki mental yang sehat. Mental sehat atau kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan di mana setiap individu menyadari potensi atau sendiri-nya, dapat mengatasi tekanan yang normal hidup, dapat bekerja secara produktif dan baik, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (WHO).

Disamping itu, Kesehatan mental adalah penyesuaian manusia terhadap dunia & satu sama lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang maksimum. Kesehatan mental meliputi kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berempati, dan sikap hidup yang bahagia. (Karl Menninger).

INDIKASI

Berikut enam indikasi populer dari pribadi yang sehat (shodhganga, hal 14):

  1. Stabilitas Emosional. Hal ini mengacu pada perasaan yang stabil subjektif yang memiliki nilai positif atau negatif bagi individu.
  2. Penyesuaian Menyeluruh. Hal ini mengacu pada individu mencapai keseimbangan yang harmonis keseluruhan lingkungan, seperti rumah, kesehatan, sosial, emosional, dan sekolah di satu sisi dan di sisi lain kognisi.
  3. Otonomi. Hal ini mengacu pada tahap kemandirian dan penentuan nasib sendiri dalam berpikir.
  4. Keamanan - Kerawanan. Hal ini mengacu pada rasa tinggi (atau rendah) keamanan, kepercayaan, kebebasan dari rasa takut, cemas atau kecemasan, khususnya yang berkaitan dengan penghargaan akan kehadiran seseorang atau kebutuhan masa depan.
  5. Self-Concept. Hal ini mengacu pada jumlah total sikap seseorang berdasarkan pengetahuan terhadap dirinya sendiri, termasuk dalam mengevaluasi prestasi.
  6. Intelijen. Hal ini mengacu pada kemampuan mental umum yang membantu orang dalam berpikir rasional, dan berperilaku di lingkungannya.

KRITERIA PRIBADI SEHAT

Maslow & Mittlemann (1951) memberikan kriteria berikut bagi pribadi yang sehat (Shodhganga, hal 15):

  1. Memiliki rasa aman yang tepat (adequate feeling of security)
  2. Memiliki penilaian diri dan wawasan yang rasional (adequate self-evaluation).
  3. Memiliki spontanitas dan emosional yang tepat (adequate spontaneity and emotionality).
  4. Memiliki hubungan sesama dengan realitas secara efisien (efficient contact with reality).
  5. Memiliki dorongan dan nafsu yang sehat (adequate bodily desires and the ability to gratify them).
  6. Memiliki pengetahuan mengenai dirinya secara objektif (adequate self-knowledge).
  7. Memiliki kemapuan belajar dari pengalaman hidupnya (integration and consistency of personality).
  8. Memiliki tujuan hidup yang adekuat (adequate life goals), realistis dan didukung oleh potensi.
  9. Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman (ability of learning from experience).
  10. Memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan kelompoknya (ability to satisfy the requirements of the group)
  11. Memiliki kemampuan untuk emansipasi dari budaya dalam kelompoknya (adequate emancipation from the group of culture)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline