Lihat ke Halaman Asli

JJS

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini hari minggu, hari yang biasanya disambut gembira oleh kebanyakan orang. Dulu ketika saya masih bekerja dengan sistem shift, saya begitu kesal bila kebagian jadwal kerja di hari minggu, dan bersorak-sorai ketika saya bisa menikmati libur weekend, terlebih bila ada rencana bertemu someone special.. hehe.. Namun, sekarang hari minggu terasa sangat membosankan karena saya sedang menganggur, setiap hari dirasa seperti hari minggu dengan tanpa kegiatan yang berarti.

Minggu sore ini saya hendak pergi ke rumah sanak saudara yang berada di bilangan Cipinang, Jakarta Timur. Saat itu hujan deras mengguyur beberapa daerah di Jakarta, dan sudah dapat ditebak, beberapa ruas jalan pasti mengalami kepadatan lalu lintas. “Padahal ini hari minggu lho..” Mungkin banyak orang yang bergumam seperti itu ketika terjebak dalam kemacetan minggu sore ini, tapi apa boleh dikata, ketika hujan, bisa dipastikan jalanan Jakarta akan mengalami kemacetan parah nggak peduli hari minggu juga.

Saya tinggal Jakarta. Saya tinggal di Jakarta sudah selama umur saya sekarang. Saya merasakan betul pembangunan yang menghiasi kota tercinta ini. Terlebih pada saat sekarang, banyak sekali bangunan baru, gedung bagus nggak hanya ada di daerah Sudirman - Thamrin saja, tapi sudah dimana-mana. Jalan layang nggak cuma semanggi saja, sudah nggak terhitung deh ada berapa jalan layang di Jakarta ini.. Mungkin karena dengan jalan layang ini dapat mengatasi kemacetan yang kian parah.

Salah satu jalan layang yang sedang dibangun adalah jalan layang yang ada di daerah Casablanca. Untuk pembangunan jalan tersebut, ada ruas jalan yang ditutup, kemacetan pun makin menjadi. Beberapa waktu lalu saya cukup sering melewati daerah Kuningan - Casablanca tersebut, itu juga sudah macet, nggak kebayang apa jadinya sekarang kalo ada beberapa jalan yang ditutup. Sama juga dengan proyek pembangunan jalan layang di daerah Blok-M – Antasari, disana ruas jalannya tidak lebar, sudah sering sekali macet, apa rasanya ketika sekarang ada pembangunan jalan layang tersebut..

Saya yakin banyak warga Jakarta yang mengeluh akan hal ini, macet biasa saja sudah bikin naik darah, apalagi ditambah ada proyek pembangunan jalan layang, pake emosi dah nyetir mobilnya.. Belum lagi pada saat hujan yang makin memperparah keadaan lalu lintas. Dan juga, proyek tersebut dikerjakan nggak dalam waktu sebentar lho.. bertahun-tahun!! Berarti, kemacetan parah akan terjadi selama bertahun-tahun dong??! Bukannya jadi menambah masalah? Padahal kan rencananya untuk menyelesaikan masalah.. apa nggak ada solusi lain yang lebih solutif? Yaa.. mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang ada di benak warga yang tiap hari harus berjibaku dengan kemacetan.

Tapi biasanya ketika suatu sarana itu telah selesai dibuat dan dapat digunakan, warga juga akan merasakan manfaatnya. Bisa dilihat dari kasus Busway, pada saat perencanaan dan pembangunannya banyak menuai kritik dan protes dari warga, namun sekarang warga juga merasakan manfaatnya. Begitu juga proyek Banjir Kanal Timur, banyak protes disana-sini, namun sekarang warga sekitar tidak lagi mengalami kebanjiran. Semoga saja pembangunan-pembangunan jalan layang ini nantinya akan terasa manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline